Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China memperingatkan Amerika Serikat pada Selasa (13/4/2021) untuk berhenti bermain api dengan Taiwan. Pada kesempatan yang sama, China juga mengajukan keberatannya setelah Washington mengeluarkan pedoman yang akan memungkinkan pejabat AS untuk lebih bebas bertemu dengan pejabat dari pulau yang diklaim China sebagai miliknya.
Melansir Reuters, keputusan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat untuk memperdalam hubungan dengan Taiwan datang di tengah meningkatnya aktivitas militer China di sekitar pulau itu, termasuk aksi provokatif angkatan udara China yang hampir setiap hari melintasi zona pertahanan udara Taiwan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan kepada wartawan bahwa mereka telah mengajukan "pernyataan tegas" kepada Amerika Serikat.
"China mendesak Amerika Serikat untuk tidak bermain api terkait Taiwan, segera menghentikan segala bentuk kontak resmi AS-Taiwan, menangani masalah dengan hati-hati dan tepat, dan tidak mengirimkan sinyal yang salah kepada pasukan kemerdekaan Taiwan agar tidak mempengaruhi dan mempengaruhi secara subversif sehingga merusak hubungan Sino-AS dan perdamaian dan stabilitas di seluruh Selat Taiwan,” katanya seperti yang dilansir Reuters.
Baca Juga: China semakin menekan, Taiwan luncurkan kapal serbu amfibi bersenjata rudal
Washington telah mengamati dengan waspada peningkatan ketegangan antara China dengan Taiwan. Pada hari Minggu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan Amerika Serikat prihatin tentang tindakan agresif China terhadap Taiwan.
Dalam tanggapan tertulis kepada Reuters tentang pernyataan Blinken, Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa pemerintah memiliki tekad mutlak untuk melindungi kedaulatan negara.
Baca Juga: China makin tegas di Indo-Pasifik, Jepang dan Jerman perluas kerjasama militer
“Jangan berdiri di sisi berlawanan dari 1,4 miliar masyarakat China,” tambahnya.
Kementerian Pertahanan Taiwan pada hari Selasa melaporkan intrusi lebih lanjut oleh jet China ke zona identifikasi pertahanan udaranya (ADIZ), yakni empat jet tempur J-16 dan sebuah pesawat perang anti-kapal selam.
Pada hari Senin, Taiwan mengatakan 25 pesawat angkatan udara China termasuk pesawat tempur dan pembom berkemampuan nuklir memasuki ADIZ, yang merupakan 'serangan' terbesar yang dilaporkan hingga saat ini.
Taiwan adalah masalah teritorial dan diplomatik paling sensitif di Tiongkok, dan sumber reguler perselisihan Tiongkok-AS. China tidak pernah menolak penggunaan kekuatan untuk membawa pulau yang diperintah secara demokratis di bawah kendalinya.
Baca Juga: 14 Jet tempur J-16, 4 pesawat J-10, dan 4 pembom H-6K milik China memasuki Taiwan
Mantan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan beberapa hari sebelum akhir masa kepresidenan mantan Presiden Donald Trump pada bulan Januari bahwa ia mencabut pembatasan kontak antara pejabat AS dan rekan-rekan Taiwan mereka.
Meski Washington secara resmi mengakui Beijing ketimbang Taipei, seperti kebanyakan negara, namun Amerika Serikat adalah pendukung dan penjual senjata internasional terpenting di Taiwan.
Amerika Serikat diwajibkan oleh hukum untuk menyediakan pulau itu sarana untuk mempertahankan diri.
Baca Juga: Kapal induk AS dan China sama-sama latihan di Laut China Selatan, begini kekuatannya
China yakin Amerika Serikat berkolusi dengan Taiwan untuk menantang Beijing dan memberikan dukungan kepada Taiwan yang ingin mendeklarasikan kemerdekaannya secara resmi.
Presiden Taiwan Tsai Ing-wen mengatakan pulau itu adalah negara merdeka bernama Republik Tiongkok, nama resminya. Dia menegaskan akan mempertahankan kebebasan dan keamanannya.
Selanjutnya: Bikin deg-degan, China terbangkan 25 jet tempur dan pembom ke wilayah udara Taiwan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News