kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Chairul Tanjung: Ekosistem CT Group dan Investor Strategis Jadi Kekuatan Allo Bank


Rabu, 12 Januari 2022 / 07:30 WIB
Chairul Tanjung: Ekosistem CT Group dan Investor Strategis Jadi Kekuatan Allo Bank

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Allo Bank Indonesia Tbk (BBHI) akan meluncurkan aplikasi Allo pada Maret 2022 untuk menjalankan operasionalnya sebagai bank digital. Saat ini aplikasi tersebut masih dalam tahap ujicoba kepada karyawan CT Group. 

Chairul Tanjung sebagai ultimate shareholder BBHI melalui Mega Corpora mengatakan, ekosistem CT Group yang luas dan ditambah dengan ekosistem dari investor strategis Allo Bank yang lain akan menjadi kekuatan bank ini dalam menjalankan bisnisnya sebagai bank digital. 

Dengan ekosistem yang luas itu, Allo Bank menargetkan bisa memiliki 10 juta costumer pada tahun pertama sejak aplikasi tersebut diluncurkan. 

"Target market kami bukan hanya millenial tetapi tetapi semua segmen. Target kami, satu minggu pertama setelah peluncuran bisa mencapai 1 juta pengguna dan satu tahun pertama 10 juta costumer. Membidik costumer tidak dilakukan secara paksaan tetapi dengan insentif seperti berbelanja di Transmart dapat diskon," jelas Chairul Tanjung dalam konferensi pers, Selasa (11/1).

Baca Juga: Bukalapak, Salim, Traveloka dan Grab Lockup Saham Allo Bank (BBHI) 3 Tahun

Saat ini, Allo Bank masih mempersiapkan aplikasi ini agar saat ketika  diluncurkan nanti sudah benar-benar siap. Saat ini aplikasi sudah diujicobakan kepada 43.000 pengguna dari internal perusahaan dan akhir bulan akan ditambah menjadi 200.000. 

Menurut Chairul Tanjung, kekuatan sebuah bank digital ditentukan beberapa faktor. Pertama, kekuatan teknologi dan platform. Untuk menciptakan teknologi dan aplikasi yang handal, tim development CT Corp bekerjasama dengan bank digital terbesar di dunia yang sudah berkiprah selama 8 tahun dengan 200 juta costumer

Bank digital dunia itu membantu CT Corpora dalam proses pengembangan sistem teknologi Allo Bank baik dari sisi software dan hardware. Hanya saja, CT tidak bersedia menyebut nama bank digital tersebut. 

"Kerjasama kami sudah 2 tahun. Memang kami terganggu dengan adanya pandemi karena  membatasi moving antara tim kami ke negara asal bank ini dan begitu sebaliknya. Itu yang membuat kami butuh waktu lebih panjang dari perencanaan sebelumnya," jelas CT.

Baca Juga: Chairul Tanjung dan Bukalapak Akan Bikin Perusahaan E-commerce Gocery

Kedua, ekosistem. CT bilang, CT Corpora sebetulnya sudah punya ekosistem yang cukup luas. Perusahaan punya jaringan ritel seperti Transmart, food and beverage, media, dan lain-lain. Namun, di era digital, kolaborasi merupakan kunci kesuksesan karena sekuat apapun ekosistem sebuah perusahaan tetap mereka membutuhkan ekosistem lainnya. 

Itu sebabnya, CT Corp mengundang investor lain masuk ke Allo Bank. Menurutnya,  jika ekosistem offline  CT Group dan Salim Group digabung maka dapat dipastikan Allo Bank menjadi bank dengan ekosistem paling besar di Indonesia. 

Potensi bisnis dari ekosistem fisik dinilai masih belum cukup membawa Allo Bank menjadi bank besar. Itu sebabnya, CT juga mengundang partner yang punya ekosistem digital seperti Bukalapak, Traveloka dan Grab. 

"Kehadiran ekosistem digital ini membuat ekosistem Allo Bank lengkap. Kalau hanya ekosistem fisik tentu ada kelemahannya, begitu juga dengan ekosistem digital sehingga ketika digabungkan akan menjadi kekuatan besar kami." jelas CT. 

CT menambahkan, bank digital tetap membutuhkan bank lainnya yang bersifat tradisional sebagai core bisnisnya. Dia menilai Allo Bank beruntung satu afiliasi dengan Bank Mega. 

Dengan adanya bank tradisional ini, nasabah Allo Bank akan semakin dimudahkan manakala membutuhkan layanan ATM dan layanan offline lainnya. "Jadi bergabungnya layanan bank digital dengan bank konvensional akan menciptakan kepercayaan nasabah," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×