kontan.co.id
banner langganan top
Rabu, 18 Juni 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%
  • EMAS 1.943.000   -7.000   -0,36%
  • USD/IDR 16.340   46,00   0,28%
  • IDX 7.108   -48,06   -0,67%
  • KOMPAS100 1.036   -7,15   -0,69%
  • LQ45 793   -7,13   -0,89%
  • ISSI 231   -1,02   -0,44%
  • IDX30 412   -2,67   -0,64%
  • IDXHIDIV20 483   -2,57   -0,53%
  • IDX80 116   -0,87   -0,75%
  • IDXV30 119   -0,80   -0,67%
  • IDXQ30 133   -0,85   -0,64%

CEO Zoom: Kerja adalah Hidup, Keluarga Tetap Nomor Satu


Minggu, 15 Juni 2025 / 04:05 WIB
CEO Zoom: Kerja adalah Hidup, Keluarga Tetap Nomor Satu
ILUSTRASI. Eric Yuan, CEO Zoom Video Communications, mengikuti upacara pembunyian lonceng di NASDAQ MarketSite di New York, New York, AS, 18 April 2019. REUTERS/Carlo Allegri

Sumber: Forbes | Editor: Hasbi Maulana

KONTAN.CO.ID - CEO Zoom, Eric Yuan, menyatakan bahwa keseimbangan antara kehidupan dan pekerjaan tidaklah nyata bagi para pemimpin. 

Ia bahkan mengaku telah meninggalkan hobinya demi sepenuhnya mendedikasikan diri pada perusahaannya yang kini bernilai sekitar US$ 20 miliar. 

Meski begitu, Yuan menegaskan bahwa keluarga tetap menjadi prioritas. “Setiap kali terjadi konflik, coba tebak? Keluarga adalah yang utama,” katanya.

Zoom menjadi simbol perubahan drastis dalam dunia kerja selama dekade terakhir. Aplikasi konferensi video ini memungkinkan orang bekerja dari mana saja, dari pantai hingga sofa. Namun Yuan kini menghadapi kenyataan bahwa inovasinya justru menghapus batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. 

Baca Juga: QRIS Makin Global! Bank Indonesia (BI) Terus Memperluas Kerjasama Lintas Negara

“Saya bilang ke tim kami, tidak ada cara untuk menyeimbangkan. Pekerjaan adalah hidup, hidup adalah pekerjaan,” ujarnya dalam podcast Grit.

Yuan, yang kini berusia 55 tahun, menyebut seluruh hidupnya hanya untuk dua hal: “keluarga dan Zoom.” 

Namun, saat terjadi pertentangan antara keduanya, ia selalu mendahulukan keluarga. 

Pandangan ini sejalan dengan sejumlah pemimpin lain yang mengakui bahwa keseimbangan kerja dan hidup sulit dicapai saat mengejar kesuksesan, seperti mantan Presiden Barack Obama, CEO TIAA Thasunda Brown Duckett, dan salah satu pendiri LinkedIn Reid Hoffman.

Yuan juga menyinggung tantangan generasi muda, terutama Gen Z, di tengah revolusi kecerdasan buatan (AI). Sebagai ayah dari tiga anak Gen Z, ia menyadari tidak mudahnya memasuki pasar kerja saat ini. 

Baca Juga: Intip Strategi Krakatau Steel (KRAS) Dukung Proyek Deep Sea Pipeline

“Terkadang saya sangat khawatir,” ujarnya, mencontohkan sulitnya lulusan ilmu komputer mencari pekerjaan. 

Ia memperkirakan bahwa dalam 10 hingga 20 tahun ke depan, sebagian besar pekerjaan saat ini akan digantikan atau dibantu oleh AI.

Meski begitu, ia mendorong generasi muda untuk tidak panik, melainkan bersiap menghadapi masa depan yang dikuasai AI. 

“Fokuslah sepenuhnya pada apa yang Anda lakukan setiap hari. Cobalah dapat nilai bagus dan nikmati kehidupan kampus. Sambil itu, pelajari sedikit tentang AI dan siapkan diri secara mental secara bertahap,” ujarnya.

Perjalanan Zoom sendiri mencerminkan naik-turunnya industri teknologi. Saat melantai di bursa pada April 2019, Zoom bernilai US$ 9,2 miliar. 

Saat pandemi melanda kurang dari setahun kemudian, pengguna Zoom melonjak dari 10 juta menjadi 350 juta, dan nilai pasar perusahaan melambung hingga US$ 160 miliar pada akhir 2020. Namun kini, di tengah tren kembali ke kantor, valuasinya merosot kembali menjadi sekitar US$20 miliar.

Baca Juga: Beda Jauh Pendapatan Driver Jawara vs Driver Anggota, Ini Paparan Bos Grab Indonesia

Yuan menyiratkan bahwa perubahan pada dunia kerja belum berakhir. Ia membayangkan masa depan di mana teknologi AI yang matang akan mengurangi kebutuhan untuk bekerja lima hari dalam seminggu. “Mungkin tiga hari, mungkin dua hari,” ucapnya.

Visi Yuan ini senada dengan prediksi tokoh teknologi lain, seperti Bill Gates. Pendiri Microsoft itu menyatakan bahwa manusia tidak lagi dibutuhkan untuk sebagian besar pekerjaan, dan bertanya dalam acara The Tonight Show awal tahun ini: 

“Seperti apa pekerjaan nanti? Haruskah kita bekerja, seperti, dua atau tiga hari seminggu?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

×