Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Biden juga menyatakan keprihatinannya tentang kurangnya transparansi China atas virus corona.
Sementara, Kementerian Luar Negeri China yang mengutip Xi Jinping mengatakan bahwa konfrontasi antara AS dan China akan menjadi "bencana" dan kedua belah pihak harus membangun kembali cara untuk menghindari kesalahan penilaian.
Xi Jinping mempertahankan nada garis keras di Hong Kong, Xinjiang dan Taiwan, menyebut mereka merupakan masalah kedaulatan dan integritas teritorial. Dia berharap Washington akan melakukan pendekatan dengan hati-hati terkait masalah tersebut.
Panggilan telepon tersebut adalah yang pertama antara para pemimpin China dan AS sejak Xi Jinping berbicara dengan mantan Presiden Donald Trump 27 Maret lalu, hampir 11 bulan lalu. Sejak itu, hubungan antara dua ekonomi terbesar dunia itu melorot ke titik terendah.
Baca Juga: Bikin cemas! Pasukan AS berpapasan dengan militer Beijing di Laut China Selatan
Trump menyalahkan China karena memulai pandemi Covid-19 dan meluncurkan serangkaian tindakan terhadap China, termasuk perang perdagangan dan sanksi terhadap pejabat dan perusahaan China yang dianggap sebagai ancaman keamanan.
Xi Jinping memberikan selamat kepada Joe Biden atas pemilihannya dalam sebuah pesan di bulan November, meskipun Biden telah memanggilnya "preman" selama masa kampanye dan berjanji untuk memimpin upaya internasional untuk menekan, mengisolasi, dan menghukum China.