kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.527.000   -7.000   -0,46%
  • USD/IDR 15.724   -79,00   -0,50%
  • IDX 7.627   -68,12   -0,89%
  • KOMPAS100 1.179   -10,69   -0,90%
  • LQ45 935   -7,93   -0,84%
  • ISSI 230   -1,72   -0,74%
  • IDX30 483   -3,75   -0,77%
  • IDXHIDIV20 579   -3,23   -0,56%
  • IDX80 134   -1,09   -0,80%
  • IDXV30 141   -0,72   -0,51%
  • IDXQ30 161   -0,70   -0,44%

Cek Rekomendasi Para Analais untuk Saham SILO, HEAL, dan MIKA


Senin, 28 Oktober 2024 / 06:15 WIB
Cek Rekomendasi Para Analais untuk Saham SILO, HEAL, dan MIKA
ILUSTRASI. Alat/Teknologi LINAC (Linear Accelerator) yang telah dilengkapi oleh Siloam Hospitals Agora

Reporter: Nova Betriani Sinambela | Editor: Yudho Winarto

Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Abdul Azis Setyo Wibowo memproyeksikan bahwa kinerja emiten rumah sakit berpotensi tumbuh dengan kuat seiring strategi optimalisasi biaya dan ekspansi jaringan melalui pembangunan rumah sakit baru. 

Strategi ini dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperluas akses layanan, sehingga membantu mendongkrak pendapatan perusahaan. 

Baca Juga: Cek Rekomendasi Saham Emiten yang Bakal Diuntungkan Program Pemerintahan Baru

Namun, pertumbuhan tersebut juga dihadapkan pada sejumlah tantangan.

"Perubahan kebijakan yang bisa meningkatkan beban biaya perusahaan atau fluktuasi nilai tukar yang mempengaruhi biaya impor alat dan bahan medis dapat menjadi faktor penghambat," katanya kepada KONTAN, Jumat (25/10). 

Kondisi ini menuntut emiten rumah sakit untuk menyesuaikan strategi guna menjaga stabilitas kinerja dan profitabilitas dalam jangka panjang.

Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas Nafan Aji Gusta mengatakan, saham-saham berbasis kesehatan telah mengalami kenaikan harga saham.

Peningkatan tersebut didorong ekspektasi terhadap program Prabowo yang pro kesehatan, yakni akses yang lebih luas agar masyarakat dapat menikmati kesehatan secara gratis. 

Dengan demikian, investor bisa melihat peluang bagi emiten kesehatan untuk mendapatkan lebih banyak pasien dan pendapatan, sehingga turut mendorong optimisme pasar terhadap prospek saham-saham di sektor ini.

"Jadi nantinya bisa menciptakan demand pada emiten healthcare karena adanya stimulus tersebut dari pemerintah," katanya kepada KONTAN. 

Baca Juga: Kinerja Emiten Sektor Kesehatan Membaik, Simak Rekomendasi Sahamnya

Adapun BRI Danareksa merekomendasikan overweight pada pertumbuhan sektor kesehatan ini, didukung oleh karakteristik permintaan yang tidak elastis karena pasokan fasilitas Indonesia secara keseluruhan kurang terpenetrasi. 

Untuk pilihan utamanya, BRI Danareksa tetap memilih HEAL dengan rekomendasi buy dan target harga Rp2.000 per saham.

Ismail yakin bahwa pertumbuhan yang konsisten dan ekspansi margin di tengah melayani pasien JKN dengan margin yang lebih rendah akan tetap utuh.

Sementara itu, PT Mitra Keluarga Karyasehat Tbk (MIKA) dan SILO yang kuat dan fokus berkelanjutan, manajemen biaya, dan perawatan yang kompleks akan mendorong margin yang lebih baik selama 2-3 tahun ke depan.

Di sisi lain, Azis juga memilih HEAL sebagai pilihan utamanya. Ia merekomendasikan buy on weakness saham HEAL dengan target harga Rp 1.595 sampai Rp 1.610 per saham. 

Nafan juga memilih HEAL sebagai pilihan utamanya dengan rekomendasi ADD dan target harga Rp 1.800 per saham. Nafan merekomendasikan buy untuk SILO dengan target harga Rp 3.220 per saham.  

Selanjutnya: Besaran Gaji CPNS 2024 Apabila Lolos Seleksi Rekrutmen, Lengkap Golongan I, II, III

Menarik Dibaca: 2 Promo McD 25-29 Oktober 2024: Paket Favorit-Paket Hemat Mulai Rp 59.091

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
FREE WEBINAR - Bongkar Strategi Viral Digital Marketing Terbaru 2025 FREE WEBINAR - The Psychology of Selling

×