Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto
KONTAN.CO.ID - Jakarta. Banjir dan tanah longsor melanda sejumlah wilayah di Sumatera, terutama di Sumatera Utara, sejak 24 November 2025. Ratusan warga di tiga provinsi Sumatera meninggal dunia. Simak cara pantau kondisi pasca-banjir Sumatera melalui Google Maps.
Banjir di Sumatera sangat parah. Daerah terdampak mencakup Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias. Bencana ini dipicu oleh cuaca ekstrem berintensitas tinggi.
Untuk membantu publik memantau situasi darurat, Google menampilkan peringatan banjir (Flood Alerts) khusus Sumatera. Melalui fitur ini, pengguna dapat mengakses informasi umum, kondisi lokal, peta titik banjir, dan berita terkini.
Baca Juga: Harga BBM Non Subsidi Pertamina Naik per 1 Des 2025, Cek Harga Pertamax Terbaru
Cara Pantau Banjir Sumatera Lewat Google Search
Google memiliki fitur pencarian khusus untuk bencana alam bernama Flood Alerts. Untuk memunculkannya, pengguna dapat mengetik salah satu kata kunci berikut pada kolom pencarian:
- North Sumatera Floods
- Banjir di Sumatera Utara
- Banjir Sumatera
- Sibolga Flood
- Banjir Tapanuli
Setelah kata kunci dimasukkan, akan muncul banner Flood Alerts yang berisi dua kategori informasi:
1. Informasi Umum
Memuat lokasi-lokasi yang terdampak banjir berdasarkan pemantauan dan laporan resmi.
2. Informasi Lokal
Menampilkan tautan ke situs pemerintah dan lembaga terkait, seperti:
- BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika)
- BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana)
- Dinas kebencanaan daerah
Di bawah banner, Google juga menampilkan berita terkini dari berbagai media mengenai perkembangan banjir.
Tonton: Keuangan Tertekan Proyek Whoosh, WIKA Tunda Bayar Bunga Obligasi dan Bagi Hasil Sukuk
Cara Melihat Titik Banjir Lewat Google Maps
Dalam Flood Alerts, pengguna bisa memilih opsi membuka peta untuk melihat lokasi banjir secara visual. Google Maps menandai titik banjir dengan icon berwarna merah bergambar tiga garis bergelombang.
Berdasarkan tampilan Google Maps terbaru, terdapat enam titik banjir di wilayah Sibolga dan Tapanuli.
Namun perlu dicatat:
- Peta belum menampilkan foto kondisi terkini pada area banjir.
- Street View menampilkan dokumentasi lama karena tidak bersifat real-time.
- Pembaruan titik banjir terakhir dilakukan pada 26 November 2025.
Baca Juga: Lima Pabrik Kolaps, Enam Menyusul? Industri Tekstil Masuk Zona Bahaya
Fitur Tambahan: Bantuan & Informasi
Pada bagian bawah banner Flood Alerts, Google menyediakan tautan “bantuan dan informasi” yang merujuk ke:
- BMKG
- BNPB
- Lembaga kebencanaan terkait
- Tautan resmi lain untuk pemantauan bencana
Fitur ini memudahkan pengguna mengakses sumber data terpercaya secara cepat.
Baca Juga: Sisa Kuota KUR 2025 Rp 40 T, Berikut Cara Pinjam & Tabel Angsuran KUR BRI
Bagikan Flood Alerts ke Media Sosial
Flood Alerts dan peta titik banjir dapat dibagikan langsung ke:
- WhatsApp
- Media sosial
- Grup komunitas lokal
Ini membantu penyebaran informasi darurat secara cepat kepada keluarga atau masyarakat sekitar.
Tonton: Danantara Beberkan Kriteria Saham Incarannya di BEI
Alternatif Pemantauan dari Sumber Resmi
Selain melalui Google, kondisi banjir Sumatera dapat dipantau melalui situs pemerintah:
- BMKG – Pembaruan cuaca dan peringatan dini
- BNPB – Laporan bencana dan data korban
Kedua tautan dapat diakses melalui banner Flood Alerts atau langsung melalui situs resmi lembaga terkait.
Baca Juga: Kasus Tumbler Hilang di KRL, Ini Cara Lapor Kehilangan Barang di Kereta & Stasiun
Korban Banjir Sumatera 2025
Berdasarkan keterangan resmi BNPB, total korban meninggal dunia banjir Sumatera per 30 November 2025 mencapai 442 jiwa, dan 402 jiwa masih dinyatakan hilang. Tim gabungan BNPB, TNI/Polri, Basarnas, kementerian/lembaga serta pemerintah daerah terus bekerja mempercepat operasi pencarian, pertolongan, logistik, dan pembukaan akses wilayah terdampak.
Di Sumatera Utara tercatat 217 jiwa meninggal dunia, setelah tim pencarian dan pertolongan (Search and Rescue-SAR) kembali menemukan korban yang kemarin dinyatakan hilang. Korban meninggal dunia ini tersebar di Tapanuli Tengah, Tapanuli Selatan, Kota Sibolga, Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Pakpak Barat, Kota Padang Sidempuan, Deli Serdang, dan Nias.
Kemudian untuk korban hilang juga mengalami peningkatan menjadi 209 orang setelah banyak yang melaporkan kehilangan keluarga kepada petugas di tiap-tiap posko daerah.
Sementara itu, pengungsi tersebar di beberapa titik, antara lain 3.600 jiwa di Tapanuli Utara, 1.659 jiwa di Tapanuli Tengah, 4.661 jiwa di Tapanuli Selatan, 4.456 jiwa di Kota Sibolga, 2.200 jiwa di Humbang Hasundutan, dan 1.378 jiwa di Mandailing Natal.
Di Aceh, tercatat 96 jiwa meninggal dunia dan 75 jiwa hilang, tersebar di Bener Meriah, Aceh Tengah, Pidie Jaya, Bireuen, Aceh Tenggara, Aceh Utara, Aceh Timur, Lhokseumawe, Gayo Lues, Subulussalam, dan Nagan Raya. Jumlah pengungsi mencapai 62.000 KK di berbagai kabupaten/kota.
Di Sumatera Barat, tercatat 129 jiwa meninggal dunia, 118 hilang, dan 16 luka-luka. Korban tersebar di Kabupaten Agam, Kota Padang Panjang, Kota Padang, Padang Pariaman, Tanah Datar, Pasaman Barat, Pasaman, Solok, Kota Solok, dan Pesisir Selatan. Total pengungsi mencapai 11.820 KK atau 77.918 jiwa, dengan konsentrasi terbesar di Kota Padang dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Selanjutnya: BCA Syariah Tanam 1.500 Pohon di Cisitu, Sukabumi untuk Mitigasi Banjir dan Longsor
Menarik Dibaca: Promo Tiket Nonton Agak Laen Menyala Pantiku di CGV & XXI Pakai BCA, Ada Cashback 50%
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













