kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala Covid-19


Rabu, 13 Januari 2021 / 16:10 WIB
Cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala Covid-19

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Salah satu gejala terkena Covid-19 adalah sakit kepala. Namun, sakit kepala juga sering terjadi pada manusia. Lalu bagaimana membedakan sakit kepala biasa dengan gejala Covid-19?

Orang yang menderita sakit kepala karena Covid-19 melaporkannya sebagai sakit kepala yang tidak biasa. Ciri-cirinya seperti sakit kepala yang sangat menyiksa dan kadang-kadang sakit kepala sebagian.

Namun tak jarang, sakit kepala gejala Covid-19 ini berkaitan dengan pilek, sinusitis, dan alergi, yang membuatnya lebih membingungkan untuk dikenali sebagai tanda positif corona. Di samping itu, sakit kepala ringan juga dapat disebabkan oleh stres, screen time yang berlebihan, atau kualitas tidur yang buruk.

Sebagai gejala virus corona, sakit kepala telah dilaporkan baik pada tahap awal dan akhir infeksi Covid-19 oleh pasien. Selain peradangan dan demam, sakit kepala bisa menjadi tanda infeksi parah jika bertahan lebih lama.

Penelitian yang dilakukan oleh tim dari Universitas Istanbul, Turki mensurvei total 3196 pasien yang tidak terjangkit Covid-19 dan 262 pasien lainnya yang ditemukan positif. Semuanya mengeluh sakit kepala sebagai gejala infeksi virus corona yang mematikan itu.

Baca juga: Program vaksin corona dimulai, pahami efek samping pasca vaksinasi

Berdasarkan analisis, berikut adalah beberapa tanda khas / gejala sakit kepala terkait gejala Covid-19 yang membedakan dengan sakit kepala biasa:

1. Sakit kepala gejala Covid-19 berlangsung selama lebih dari 72 jam

Lebih dari 10 persen pasien Covid-19 mengatakan, kalau mereka mengalami sakit kepala yang berlangsung selama lebih dari 72 jam. Sakit kepala yang disebabkan hal lain sangat jarang yang berlangsung selama ini atau biasanya mulai mereda.

Oleh sebab itu, para dokter menyarankan, agar orang-orang yang mengalami sakit kepala atau nyeri otot (myalgia) dengan durasi lebih dari 48-72 jam harus segera memeriksakan diri. Beberapa pasien Covid-19 mungkin juga mengalami kepala tegang yang disebabkan oleh batuk, demam, atau menggigil yang ekstrem.

2. Sakit kepala gejala Covid-19 diiringi masalah pencernaan

Anehnya, satu hal yang dapat membedakan sakit kepala gejala corona dari bentuk sakit kepala lainnya adalah perkembangan gejala. Sakit kepala gejala corona memiliki tanda-tanda seperti peradangan saraf yang dapat menyebabkan hilangnya indera penciuman, perasa, dan menyebabkan keluhan pencernaan.

Masalah pencernaan terjadi dengan adanya kram di perut, mual, kelelahan, dan kehilangan nafsu makan. Meskipun tidak ada hubungan yang jelas antara masalah pencernaan dan sakit kepala, para peneliti menemukan keduanya menjadi komplikasi umum yang diderita oleh pasien Covid-19. Sehingga, masalah pencernaan ini adalah sesuatu yang harus diperhatikan untuk diwaspadai sebagai covid.

3. Sakit kepala gejala Covid-19 tidak bisa sembuh dengan obat biasa

Sakit kepala gejala corona sulit sekali mereda. Bahkan, obat-obatan penghilang rasa sakit kepala tidak dapat meringankan rasa sakit.

Namun, para peneliti menemukan, bahwa obat OTC dan obat analgesik dapat sedikit membantu orang-orang yang mengalami sakit kepala berlebihan. Sakit kepala yang berlebihan ini bisa menjadi tanda peringatan infeksi corona, terutama jika tidak mengalami gejala khas lainnya.

4. Sakit kepala gejala Covid-19 terdapat denyutan

Jika kita mencurigai sakit kepala sebagai gejala corona, maka periksa kembali apakah kita mengalami sensasi berdenyut di kepala atau tidak. Para ahli mengatakan, bahwa orang-orang yang menderita sakit kepala akibat gejala corona mungkin memiliki sakit kepala yang parah.

Mereka juga sulit untuk berkonsentrasi pada pekerjaan karena sakit kepala yang membuatnya benar-benar pusing. Nyeri ekstrem dan sakit kepala juga bisa menjadi tanda awal serangan virus corona.

Sementara itu, banyak yang menyamakan sakit kepala tersebut mirip dengan migrain. Tetapi, sakit kepala dapat memburuk bagi sebagian orang ketika mereka membungkuk.

Baca juga: Vaksinasi corona dimulai hari ini, simak hukuman & denda bagi tolak vaksin Covid-19

5. Sakit kepala gejala Covid-19 sering terjadi pada pria

Terakhir, menurut penelitian, pria memiliki risiko dua kali lebih tinggi mengalami sakit kepala karena gejala corona daripada wanita. Analisis dari kelompok studi menemukan, bahwa lebih banyak pria yang melaporkan sakit kepala sebagai gejala Covid-19.

Sekali lagi, meskipun tidak ada bukti ilmiah untuk ini, namun faktanya pria memiliki imunitas yang lebih rendah dalam tubuh mereka. Hal ini mungkin merupakan tanda untuk menjadi perhatian jika kita pernah melakukan kontak dengan orang yang positif Covid-19.

Itulah cara membedakan sakit kepala biasa dengan gejala Covid-19. Ingat pandemi masih terjadi, tetap disiplin terapkan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Cara Mengetahui Sakit Kepala Sebagai Gejala Covid-19",


Penulis : Ryan Sara Pratiwi
Editor : Wisnubrata

#satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindarikerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun

Selanjutnya: Suntik vaksin Covid-19 dimulai, tolak vaksinasi dihukum 1 tahun & denda Rp 100 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×