kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Burger King tak pernah menyangka mempromosikan kompetitor seperti McD dan KFC


Kamis, 05 November 2020 / 14:45 WIB
Burger King tak pernah menyangka mempromosikan kompetitor seperti McD dan KFC

Penulis: Virdita Ratriani

Pada 1989, Pillsbury sendiri diakuisisi oleh perusahaan Inggris Grand Metropolitan (Grand Met) PLC. Grand Met menjadi Diageo PLC setelah mergernya dengan pembuat bir Irlandia Guinness PLC pada tahun 1997. 

Lalu, pada 2002 Diageo menjual Burger King kepada konsorsium pemodal ekuitas swasta, yaitu Grup Texas Pasifik, Bain Capital, dan Goldman Sachs Capital Partners. Pada 2010 3G Capital, sebuah grup investasi yang dikendalikan oleh miliarder Brazil, Jorge Paulo Lemann, mengambil alih perusahaan tersebut dengan cara membeli dengan leverage

Kemudian, tahun 2012, saham Burger King dijual kembali ke publik, tetapi 3G tetap memiliki kepentingan pengendali. Pada 2014, Burger King Worldwide bergabung dengan perusahaan donat dan jaringan restoran makanan cepat saji Kanada, Tim Hortons. Hal itu membuat perusahaan induk baru bernama Restaurant Brands International dibentuk. 

Hamburger besar bernama Whopper adalah produk andalan Burger King. The Whopper diperkenalkan pada tahun 1957, pada saat pesaingnya McDonald's masih hanya menjual hamburger kecil. 

Baca Juga: Promo Burger King periode 1-9 November 2020, harga mulai Rp 5.000!

Pemilik Burger King di Indonesia

Dikutip dari pemberitaan Kontan.co.id (18/8/2014), awalnya pemilik Burger King di Indonesia oleh PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) melalui anak usahanya PT Sari Burger Indonesia (SBI) sebagai pengelola Burger King.

Namun, MAPI melakukan divestasi atau mengurangi kepemilikan sahamnya di SBI untuk mengejar skala ekonomis. Dengan cara tersebut, investasi yang dibutuhkan untuk membuka gerai menjadi lebih ringan lantaran MAPI sebagai pemegang saham minoritas investasinya tidak sebesar mitra baru MAPI tersebut. 

Selanjutnya, ddari pemberitaan Kontan.co.id, (15/10/2014), MAPI telah menandatangani perjanjian investasi untuk penjualan saham SBI dengan QSR Indoburger Pte. Ltd.

Namun, kini MAPI masih memiliki saham Burger King sebesar 33,52% berdasarkan laporan perusahaan periode Juni 2020. Nilai investasi yang dimiliki dengan penempatan ini adalah Rp 86,62 miliar.

Selanjutnya: ShopeePay Deals Rp 1 kembali hadir menyambut perayaan Shopee 11.11 Big Sale

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×