kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Bumi Resources (BUMI) terus menggeber agenda ekspansi di sektor hilirisasi


Selasa, 02 Februari 2021 / 09:35 WIB
Bumi Resources (BUMI) terus menggeber agenda ekspansi di sektor hilirisasi

Reporter: Dimas Andi | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan tambang batubara PT Bumi Resources Tbk terus menggeber agenda ekspansi di sektor hilirisasi berupa proyek gasifikasi batubara menjadi metanol. Diversifikasi bisnis pun juga digalakan oleh emiten berkode saham BUMI tersebut.

Sebagai informasi, BUMI melalui anak usahanya PT Kaltim Prima Coal (KPC) menggarap pembangunan fasilitas pengolahan batubara menjadi metanol di Bengalon, Kalimantan Timur. Di proyek tersebut, BUMI selaku bagian dari Grup Bakrie berkolaborasi dengan Ithaca Group dan Air Product.

Proyek ini sendiri sedang berada dalam tahap finalisasi studi kelayakan dan skema bisnis. Nantinya, KPC akan berperan sebagai pemasok batubara untuk fasilitas gasifikasi tersebut. “Proyek ini berada di jalur yang tepat untuk kemungkinan commissioning sekitar tahun 2024,” imbuh Director & Corporate Secretary Bumi Resources Dileep Srivastava, hari ini (1/2).

Baca Juga: Bumi Resources (BUMI) membidik produksi batubara 90 juta ton pada 2021

Dalam catatan Kontan, kebutuhan batubara yang mesti disediakan oleh KPC untuk proyek gasifikasi di Bengalon sekitar 5 juta ton—6,5 juta ton per tahun dengan kualitas GAR 4.200 kcal/kg. Ketika beroperasi, pabrik tersebut dapat menghasilkan 1,8 juta ton per tahun metanol.

Selain itu, BUMI juga memiliki proyek gasifikasi batubara menjadi metanol yang dilaksanakan oleh anak usaha lainnya, PT Arutmin Indonesia. Pabrik metanol tersebut berlokasi di IBT Terminal, Pulau Laut, Kalimantan Selatan.

Dileep bilang, proyek gasifikasi tersebut ditargetkan menjalani proses commissioning pada tahun 2025 nanti. Adapun saat ini, proyek tersebut berada dalam tahap pra studi kelayakan. “Arutmin akan memasok batubara untuk pabrik metanol tersebut,” tuturnya.



TERBARU

×