kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BRIN Prediksi Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda


Senin, 10 April 2023 / 10:19 WIB
BRIN Prediksi Lebaran Pemerintah dan Muhammadiyah Berpotensi Berbeda
ILUSTRASI.

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tanggal berapa Lebaran 2023 atau hari raya Idul Fitri 1444 Hijriah? 

Seperti yang diketahui, umat Islam di dunia akan merayakan Lebaran 2023 atau Idul Fitri 2023 dalam hitungan hari. 

Idul Fitri adalah hari kemenangan bagi umat Islam setelah menjalankan puasa wajib selama sebulan lamanya. 

Tepat 1 Syawal nanti, Muslim akan saling memohon maaf agar kembali fitrah atau suci layaknya bayi yang baru dilahirkan. 

Lantas, kapan Idul Fitri 2023? 

Pemerintah dan Muhammadiyah telah menetapkan puasa Ramadhan jatuh secara serentak pada Kamis, 23 Maret 2023. 

Namun demikian, hal serupa tidak berpotensi terjadi pada penetapan Lebaran atau hari raya Idul Fitri 2023. 

Profesor Riset Astronomi dan Astrofisika Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Thomas Djamaluddin mengatakan, kemungkinan besar terdapat perbedaan Idul Fitri antara pemerintah dan Muhammadiyah. 

Menurut dia, pemerintah kemungkinan akan memutuskan Idul Fitri jatuh pada Sabtu, 22 April 2023. Sementara Muhammadiyah melalui Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 1/MLM/1.0E/2023, menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada Jumat, 21 April 2023. 

Baca Juga: Kapan Sidang Isbat Idul Fitri 2023? Ini Jawaban Kemenag

"Ya, versi pemerintah dan beberapa ormas Islam Idul Fitri 22 April, versi Muhammadiyah 21 April," kata dia, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (9/4/2023).

Perbedaan kriteria 

Thomas menjelaskan, perbedaan Idul Fitri bukan karena perbedaan metode hisab dan rukyat, melainkan kriteria. Posisi Bulan pada saat maghrib 20 April 2023, menurut dia, masih rendah di ufuk barat. Hal inilah yang menjadi sebab perbedaan lantaran kriterianya berbeda. 

Berdasarkan kriteria wujudul hilal yang mana Bulan lebih lambat terbenam daripada Matahari, saat maghrib posisi Bulan telah berada di atas ufuk. 

"Atas dasar kriteria tersebut, Muhammadiyah mengumumkan Idul Fitri pada keesokan harinya, yaitu 21 April 2023," terang Thomas. 

Di sisi lain, kriteria baru MABIMS yang dianut pemerintah mensyaratkan tinggi Bulan minimal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat. Artinya, menurut kriteria visibilitas hilal MABIMS, tidak mungkin akan terlihat hilal karena penampakannya yang sangat-sangat tipis. 

Baca Juga: Sambut Libur Idul Fitri, Bank Muamalat Optimalkan Layanan Digital

"Maka pada saat rukyat sesudah maghrib 20 April 2023, tidak akan ada saksi yang bisa melihat hilal," kata dia. 

Apabila hal tersebut terjadi, menurut Thomas, sidang isbat akan menetapkan bulan Ramadhan istikmal, yaitu digenapkan menjadi 30 hari. Oleh karena itu, awal Syawal atau Idul Fitri 2023 pada kalender Nahdlatul Ulama (NU), Persatuan Islam (Persis), dan pemerintah akan ditetapkan pada hari berikutnya, yakni 22 April 2023. 

"Kepastiannya kita tunggu pengumuman pemerintah setelah sidang isbat," tuturnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Idul Fitri 2023 Tanggal Berapa? BRIN Prediksi Potensi Beda Pemerintah dan Muhammadiyah"
Penulis : Diva Lufiana Putri
Editor : Inten Esti Pratiwi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×