kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BRI, Pegadaian dan PNM telah melakukan integrasi holding ultra mikro


Kamis, 23 September 2021 / 18:10 WIB
BRI, Pegadaian dan PNM telah melakukan integrasi holding ultra mikro

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI), Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM) sudah melakukan beberapa inisiatif pendahuluan untuk integrasi Holding Ultra Mikro (UMi) meskipun tahapan integrasi sudah ditetapkan Kementerian BUMN dalam tiga tahun. 

Tahapan di tahun pertama, fokus yang akan dilakukan adalah memperkuat fondasi. Itu akan dilakukan dengan memebentuk tim integration management office (IMO), memulai proses co-location, mengembangkan platform digital untuk penjualan dan akuisisi, memperkenalkan rangkaian produk komprehensif ketiga entitas, dan meluncurkan program CASA untuk mendapatkan tabungan baru. 

Tahun kedua, fokus memperkuat core bisnis. Itu dilakukan dengan memperkuat portofolio produk BRI, Pegadaian dan PNM yang berfokus pad acore bisnis masing-masing entitas, memperkenalkan program pemberdayaan, dan ketiga mengembangkan data analitik. 

Baca Juga: Kementerian BUMN membeberkan kendala pembentukan holding ultra mikro

Tahun ketiga, memperbesar bisnis dan menjaga keberlangsungan usaha dengan meluncurkan program pemberdayaan secara komprehensif dan memperkuat kapabilitas data analitik BRI. 

"Walaupun integrasi sudah ada tahapannya, namun kita sudah mulai curi start dengan dengan membuat integrasi kantor management dan inisiatif pendahuluan lain," kata  Kartiko Wirjoatmodjo Wakil Menteri BUMN II dalam paparan di DPR, Rabu (22/9).

Sementara Sunarso Direkur Utama BRI menjelaskan, ada tiga inisiatif yang sudah dilakukan saat ini. Pertama, telah dibentuk sentra layanan ultra mikro yang dinamakan SenyuM. Ini merupakan outlet yang dipakai tiga entitas dimana disana ada mantri BRI yang bertugas, ada Account Officer (AO) PNM dan penafsir dari Pegadaian. 

Hingga saat ini, telah dilakukan co-location outlet SenyuM di 58 unit kerja BRI. Inisiatif co-location ini dilakukan dengan memanfaatkan jaringan kerja BRI untuk digunakan oleh Pegadaian dan PNM.

"Ke depan, kita akan lakukan perluasan co-location ini. Kita juga akan kembangkan fitur pencairan pinjaman Mekar PMN yang selama ini dilakukan secara tunai menjadi non tunai di rekening BRI," kata Sunarso.

Kedua, telah dibentuk UMi Corner yang tujuannya untuk pemberian referral lintas entitas. Sunarso bilang, pengembangannya saat ini sudah masuk tahap ujicoba di 25 wilayah kerja yang melibatkan 154 mantri BRI, 59 RM Pegadaian dan 277 AO PNM. 

UMi Corner ini telah meningkatkan aktivitas cross selling diantara tiga entitas karena hingga 20 Septembe  sudah mencatatkan 6.000 referral lintas entitas. Ke depan, cross selling ini akan terus ditingkatkan dengan menambahkan fitur rekomendasi dan menyempurnakan proses mekanisme referral menjadi seamless

Selain itu, lanjut Sunarso, BRI juga akan menambah produk tabungan dengan merilis Simpendes UMi dan mengembangkan literasi terkait pentingnya asuransi untuk menjamin kelangsungan usaha ketika terjadi resiko misalnya kebakaran dan lain-lain.

Ketiga, BRI telah mulai mengoptimalkan data based. Ini diperlukan karena usaha-usaha ultra mikro merupakan bisnis yang masih sering membutuhkan dorongan lewat stimulus. Sementara kendala utama dalam penyaluran stimulus selama ini adalah kurang tersedianya data. 

"Dengan terbentuknya integrasi data based maka nantinya akan sangat membantu jika pemerintah ingin menyalurkan stimulus. Sementara untuk internal BRI, ini bisa menjadi basis dalam menyusun target pertumbuhan  ke depan." pungkas Sunarso.

Selanjutnya: Akumindo: Holding ultra mikro menjadi solusi keuangan pelaku usaha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×