Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Noverius Laoli
Bupati Batang, Wihaji menyampaikan potensi penyerapan tenaga kerja dari pembangunan KIT Batang fase pertama ini mencapai 4.300 orang. Angka ini belum termasuk turunannya, seperti petugas keamanan, kebersihan, dan lain-lain.
Wihaji menambahkan bahwa pemerintah daerah akan memiliki kavling seluas 25 ha yang akan digunakan sebagai Pusat Kegiatan Kabupaten (PKK) untuk UMKM, yang akan menjadi supply chain untuk kebutuhan industri besar yang ada.
“Ini semangatnya cipta lapangan kerja. Jadi dengan munculnya berbagai industri, nanti akan menciptakan lapangan kerja baru untuk warga Batang maupun warga di sekitar Batang. Saya kira manfaatnya untuk warga negara Indonesia seluruhnya dan saling menguntungkan,” ucap Wihaji kepada rekan-rekan media.
Baca Juga: BKPM butuh dukungan dari stakeholder lain untuk tarik investor lebih banyak lagi
KIT Batang diresmikan langsung oleh presiden pada 30 Juni 2020 lalu. Kawasan ini merupakan percontohan kerja sama pemerintah dan BUMN untuk menghadirkan lokasi investasi yang berdaya saing tinggi. Peruntukan KIT Batang dialokasikan 60% untuk industri dan 40% lainnya ditujukan bagi fasilitas umum dan kawasan hijau.
Pembangunan infrastruktur dasar di KIT Batang diperkirakan selesai sesuai dengan rencana yaitu bulan Mei 2021. Selanjutnya, Grand Batang City akan siap menerima tenant (penyewa) yang akan masuk berinvestasi.
Selanjutnya: Kepala BKPM pastikan KIT Batang siap terima investor tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News