Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perkembangan transaksi e-commerce telah mendorong pertumbuhan pesat pada bisnis paylater di industri pembiayaan maupun fintech. Bisnis paylater pun diramal akan terus mendapat berkah dari transaksi e-commerce di tahun depan.
Bank Indonesia (BI) memperkirakan transaksi e-commerce tahun depan akan mencapai Rp 530 triliun. Itu meningkat 31,4% dari perkiraan total transaksi pada 2021 sebesar Rp 403 triliun.
Perusahaan pembiayaan berbasis digital PT Akulaku Finance Indonesia (Akulaku Finance) yang menjadi salah satu pemain layanan paylater mengaku bahwa potensi e-commerce yang tumbuh dengan pesat menjadi peluang yang sangat berpengaruh untuk para pemain paylater hingga saat ini.
Presiden Direktur Akulaku Finance Indonesia Efrinal Sinaga mengatakan, target pembiayaan Akulaku Finance Indonesia di Tahun 2021 ini sekitar Rp 7 triliun, dan realisasi hingga November 2021 sudah mencapai Rp 8,8 triliun. "Di harapkan pada tahun 2022 bisa tumbuh 30% lebih untuk layanan paylater kami," kata Efrinal kepada kontan.co.id, Rabu (29/12).
Baca Juga: Hingga Pertengahan Desember, Penyaluran Pinjaman Akseleran Capai Rp 1,9 Triliun
Efrinal juga menambahkan bahwa, downloader Akulaku hingga akhir tahun ini sudah mencapai sekitar 11,2 juta dan diharapkan penambahan tahun depan minimal 6 juta nasabah. Dalam bisnis paylater, Akulaku juga sudah menggandeng pelaku UMKM lebih dari 130.000, dan perbankan hampir 20 bank
Menurut Efrinal, yang menjadi peluang pada bisnis paylater di tahun depan yaitu dengan adanya peningkatan jumlah UMKM yang terkoneksi di matketplace, pergeseran lifestyle ke digitalisasi, kaum milenial selaku segmen pengguna terbanyak, juga kolaborasi yang semakin tren dan menjadi kebutuhan di industri jasa keuangan.
Sementara yang masih menjadi tantangan adalah, edukasi konsumen yang belum maksimal, masih adanya potensi cyber crime, peningkatan people competence, dan dukungan infrastruktur teknologi dan eco system fintech.
Oleh karena itu, dalam menjaga bisnis paylater, Akulaku menyiapkan strategi dengan menambah dan me-maintain jumlah merchant, meningkatkan service level dan kepercayaan konsumen, juga menyediakan credit packaging yang beragam.
Sementara itu, Maucash, aplikasi pinjol dan paylater yang berada di bawah PT Astra Welab Digital Arda (AWDA) juga mencatatkan lebih dari 100.000 transaksi sejak beroperasi pada 2018 lalu.
Baca Juga: Dukung Inklusi Keuangan di Jawa Timur, Modal Rakyat Buka Cabang di Surabaya
Presiden Direktur PT Astra Welab Digital Arta atau Maucash Rina Apriana menjelaskan, keunggulan layanan Maupaylater dari Maucash adalah cicilan limitnya mulai dari Rp 500.000 sampai dengan Rp 12,5 juta, yang fleksibel digunakan untuk transaksi cash loan maupun paylater.
Asal tahu saja, Maupaylater dari Maucash ini utamanya untuk terhubung ke berbagai ekosistem Grup Astra lain. Produk paylater ini bisa di manfaatkan sebagai bentuk pembayaran jasa, tagihan, dan segala bentuk pembayaran di retail dealer dan bengkel ekosistem Astra.
Maupaylater juga terhubung dengan dompet digital AstraPay, dan dalam waktu dekat, layanan ini juga akan terhubung dengan fintech MOXA.
Rina memaparkan, Maupaylater ini terdapat dua skema, yaitu sekali bayar (one-time payment) dengan limit pinjaman mulai dari Rp 15.000-Rp 3,5 juta dengan jangka waktu pembayaran hingga 40 hari, dan biaya layanan sebesar 0,13% per-hari.
Dengan adanya produk paylater ini, perusahaan menargetkan penyaluran pinjaman Maucash mencapai Rp 2 triliun hingga akhir tahun. Sementara di tahun 2022, Maucash optimistis bisa mengejar target hingga Rp 5 triliun dengan jumlah transaksi paylater mencapai 1,3 juta transaksi. "Dalam menggenjot bisnis Paylater, strategi yang kami lakukan adalah memperbanyak mitra baik secara online maupun offlline," kata Rina.
Gopay juga terus mengembangkan fungsi dan penggunaan GoPayLater untuk membantu konsumen dalam mengatur keuangan dengan menyediakan layanan keuangan digital yang aman. Neni Veronica, Head of Marketing GoPayLater mengatakan, selama 2020 nilai transaksi GoPaylater meningkat sampai dengan 3,3 kali lipat.
GoPayLater tersedia sebagai metode pembayaran di berbagai layanan Gojek, seperti GoRide, GoCar, GoFood, GoSend, GoBluebird, Gojek Subscription, GoPulsa, GoTagihan, GoTix, dan pembayaran di e-commerce rekan usaha GoPay. Neni menyebut, untuk sementara waktu, GoPayLater tidak tersedia untuk pembayaran dengan kode QR (QRIS).
"GoPayLater memakai sistem biaya langganan dengan jumlah pasti tanpa persenan (bebas bunga). Biaya tidak berlaku jika GoPayLater tidak terpakai di bulan tersebut. Menurutnya, cara pakainya gampang, cukup pilih GoPayLater sebagai opsi pembayaran di halaman check out. Dalam pengembangan fitur pihaknya senantiasa mendengarkan kebutuhan dan masukan pengguna," jelasnya.
Penambahan fitur tersebut diantaranya fitur pengecekan ulang sebelum transaksi GoPayLater dilakukan. Sebelum membayar, halaman konfirmasi akan muncul untuk disetujui pengguna agar aman dari transaksi yang tidak disengaja.
Fitur lainnya yang juga GoPaylater luncurkan tahun ini adalah Pick Your Limit, yang memungkinkan pengguna bisa memilih sendiri limit bulanan sesuai kebutuhan. Dengan memanfaatkan Pick Your Limit, sejumlah pengguna setia GoPayLater mengaku pengeluarannya justru menjadi lebih terkendali dalam genggaman karena dibatasi oleh limit GoPayLater setiap bulannya.
"Saat ini kami hanya menerima pembayaran tagihan melalui GoPay. Pengguna bisa membayar tagihan kapanpun sebelum akhir bulan atau tanggal jatuh tempo. Pastikan untuk membayar tepat waktu agar terhindar dari denda keterlambatan," kata Neni.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News