kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

BI masih akan mempertahankan suku bunga rendah di tahun 2021


Rabu, 02 Juni 2021 / 09:50 WIB
BI masih akan mempertahankan suku bunga rendah di tahun 2021

Reporter: Bidara Pink | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tegaskan suku bunga acuan BI masih akan mempertahankan suku bunga rendah di tahun 2021.

Menurut Gubernur BI Perry Warjiyo, kebijakan ini dilakukan dengan menimbang inflasi yang rendah, pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong, juga keperluan untuk stabilisasi nilai tukar rupiah. 

Akan tetapi, Perry juga tak menampik kalau suku bunga acuan tak selamanya akan rendah. Bank sentral juga akan melakukan peningkatan suku bunga acuan. 

Nah, nantinya, peningkatan suku bunga acuan ini akan tergantung seberapa cepat pemulihan ekonomi domestik, termasuk permintaan kredit perbankan, juga tanda-tanda kenaikan inflasi yang cepat. 

Baca Juga: Kebijakan moneter The Fed akan lebih ketat tahun depan, BI siap pasang kuda-kuda

“Tanda-tanda inflasi yang meningkat tinggi paling cepat akan terihat di tahun depan. Tahun ini masih akan rendah. Lagipula, pengaruh dari ekspansi kebijakan moneter, suku bunga, likuiditas, terhadap inflasi dan pertumbuhan ekonomi memiliki efek tunda yang lama,” ujar Perry, Selasa (25/5). 

Perry lalu mengatakan, dirinya dengan jajaran dewan gubernur baru akan membuka pembicaraan ini pada tahun 2022. Itupun, kalau bank sentral merasa perlu ada perubahan kebijakan moneter, akan dilakukan secara bertahap. 

Bsia saja akan mulai dulu dari sisi likuiditas, kemudian bisa saja memulai normalisasi di instrumen lain, dan dengan mencermati lebih lanjut, baru BI akan mempertimbangkan tentang kebijakan suku bunga. 

Perry pun mengaku akan mengambil keputusan terkait ini dengan ekstra hati-hati. Namun, yang paling penting saat ini adalah mendorong pemulihan ekonomi agar lebih berdaya dengan kebijakan moneter yang akomodatif, kebijakan makroprudensial, serta mendorong digitalisasi sistem pembayaran. 

Selanjutnya: Jaga stabilitas pasar keuangan, ini beberapa hal yang diwaspadai BI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×