kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Besaran nilai BSU tahun ini dinilai tak cukup mengerek daya beli masyarakat


Kamis, 05 Agustus 2021 / 06:20 WIB
Besaran nilai BSU tahun ini dinilai tak cukup mengerek daya beli masyarakat

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Noverius Laoli

Hal yang sama juga dikatakan oleh Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia (UI) Teuku Riefky.

Ia menuturkan, BSU tidak ditujukan untuk meningkatkan daya beli masyarakat, tapi untuk menjaga agar masyarakat yang paling rentan PHK masih mampu dikeep oleh perusahaan agar tetap bisa memenuhi kebutuhan dasarnya. "Jadi memang bukan untuk mendorong naik daya beli masyarakat tapi dijaga agar tidak turun terlalu dalam selama masa pandemi,” jelas Riefky.

Riefky memperkirakan dampak BSU tidak terlalu berpengaruh untuk meningkatkan konsumsi rumah tangga. Sebab, konsumsi secara agregat lebih didorong oleh konsumsi masyarakat menengah atas, yang bukan menjadi tujuan utama dari kebijakan subsidi gaji ini. Begitu pun dengan inflasi, Ia mengatakan pemberian BSU  tidak akan terlalu berdampak. 

Selanjutnya: Menaker sebut tingat pengangguran terbuka menurun tajam pada Februari 2021

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×