Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Melansir CNBC, pada pekan lalu, selama konferensi investor untuk banknya, Dimon menyebut kekhawatiran ekonominya sebagai "awan badai" yang bisa hilang.
Presentasi dari Dimon dan para wakilnya pada pertemuan sepanjang hari itu telah memperkuat saham JPMorgan dengan memberikan rincian yang lebih besar tentang investasi dan angka-angka terbaru tentang pendapatan bunga.
Namun kekhawatirannya tampaknya semakin dalam sejak saat itu.
Menurut Demon, selama tanggapan terhadap krisis keuangan 2008, bank sentral, bank komersial dan perusahaan perdagangan valuta asing adalah tiga pembeli utama Treasurys AS. Para pemain tidak akan memiliki kapasitas atau keinginan untuk menyerap sebanyak mungkin obligasi AS kali ini, dia memperingatkan.
“Itu adalah perubahan besar dalam aliran dana di seluruh dunia,” kata Dimon. "Saya tidak tahu apa efeknya, tapi saya siap untuk, setidaknya, volatilitas besar."
Baca Juga: Bersiaplah, Memasuki Era Bebas Insentif
Satu langkah yang dapat diambil bank untuk mempersiapkan diri menghadapi badai yang akan datang adalah dengan mendorong klien untuk memindahkan jenis simpanan berkualitas rendah yang disebut “deposito non-operasional” ke tempat lain, seperti dana pasar uang, misalnya.
Hal itu akan membantu bank mengelola persyaratan modalnya di bawah aturan internasional, yang berpotensi membantunya menyerap lonjakan kredit macet.
“Dengan semua ketidakpastian modal ini, kami harus mengambil tindakan,” kata Dimon.
Bank yang memiliki "neraca benteng" dan akuntansi konservatif adalah perlindungan terbaik untuk penurunan, kata Dimon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News