kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.461.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.130   40,00   0,26%
  • IDX 7.697   -47,60   -0,61%
  • KOMPAS100 1.196   -13,16   -1,09%
  • LQ45 960   -10,60   -1,09%
  • ISSI 231   -1,75   -0,75%
  • IDX30 493   -3,97   -0,80%
  • IDXHIDIV20 592   -5,69   -0,95%
  • IDX80 136   -1,30   -0,95%
  • IDXV30 143   0,32   0,23%
  • IDXQ30 164   -1,28   -0,77%

Berkaca ke Afghanistan, Presiden Tsai: Taiwan harus lebih kuat untuk melindungi diri


Kamis, 19 Agustus 2021 / 12:27 WIB
Berkaca ke Afghanistan, Presiden Tsai: Taiwan harus lebih kuat untuk melindungi diri

Sumber: Channel News Asia,Reuters | Editor: S.S. Kurniawan

Hanya, analis memperingatkan, Afghanistan dan Taiwan bukanlah perbandingan yang mudah.

"(Taiwan) adalah kepentingan inti bagi AS karena ia adalah demokrasi yang berfungsi dengan baik, sekutu setia, (dengan) militer yang cakap dan secara langsung menentang pesaing terpenting Amerika," kata Robert Kelly, pakar hubungan internasional di Pusan Universitas Nasional, di Twitter.

"Afghanistan berada di pinggiran kepentingan AS. Analog yang lebih baik (Taiwan) adalah Israel," sebutnya, seperti dilansir Channel News Asia.

Sementara Perdana Menteri Su Tseng-chang menegaskan pada Selasa (17 Agustus), Taiwan tidak akan runtuh seperti Afghanistan jika terjadi serangan.

Dia sekaligus memberikan peringatan tidak langsung kepada China untuk tidak "tertipu" dengan berpikir bisa mengambil Taiwan.

Baca Juga: Pesawat militer AS mendarat di Taiwan, China gelar latihan pendaratan amfibi

Ditanya, apakah Presiden atau Perdana Menteri akan melarikan diri jika "musuh berada di gerbang" seperti di Afghanistan, Su menyatakan, orang tidak takut ditangkap atau mati ketika Taiwan di bawah kediktaktoran.

"Saat ini, ada negara kuat yang ingin mencaplok Taiwan dengan kekerasan, dan kami juga tidak takut dibunuh atau dipenjara," katanya, seperti dikutip Reuters.

"Kita harus menjaga negara ini dan tanah ini, dan tidak seperti orang-orang tertentu yang selalu membicarakan gengsi musuh dan merendahkan tekad kita," ujar dia.

Apa yang terjadi di Afghanistan menunjukkan, jika suatu negara berada dalam kekacauan internal, tidak ada bantuan dari luar yang akan membuat perbedaan, dan orang Taiwan harus percaya pada tanah airnya dan mereka bisa mempertahankannya, Su menambahkan.

"Kami juga memberi tahu pasukan asing yang ingin menyerang dan merebut Taiwan, jangan tertipu," kata Su, yang merujuk kepada China.

Selanjutnya: Terbuka kemungkinan bagi militer China menyerang Taiwan dari segala penjuru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×