Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
Kendati demikian, produksi gas Blok Cepu diprediksi masih mampu berada pada tingkatan yang stagnan dengan bertambahnya sejumlah proyek yang akan onstream.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan Blok Cepu merupakan salah satu produsen besar untuk produksi nasional pada kurun 2017 hingga tahun ini. "Target 2021 sebesar 219.860 BOPD dan 55,16 MMSCFD," ungkap Dwi dalam RDP bersama Komisi VII, Rabu (3/2).
Baca Juga: Begini pandangan Kementerian ESDM terkait badan khusus pengelola EBT
Dwi menambahkan dengan penetapan target tersebut, blok Cepu diharapkan berkontribusi sekitar 30% bagi produksi nasional. Adapun, di tahun 2022 produksi minyak diprediksi bakal berada di bawah 200.000 BOPD. Angka ini akan semakin turun hingga mencapai kurang lebih sekitar 100.000 BOPD pada 2030 mendatang.
Demi menjaga tingkatan produksi, SKK Migas menargetkan penambahan dari onstream-nya sejumlah proyek serta Enchanced Oil Recovery (EOR) dan menggencarkan eksplorasi.
Dwi melanjutkan, sejumlah strategi utama yang bakal dilakukan meliputi manajemen reservoir yang baik, monetisasi untreated gas, optimasi pengembangan lapangan dan pengeboran sisipan, pengembangan formasi klasik hingga pengembangan lapangan sekitar yakni Cendana dan Alas Tua.
Selanjutnya: Pertamina masih mempersiapkan implementasi program B40
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News