kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,75   -27,98   -3.02%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini penjelasan SKK Migas soal lifting migas semester I 2021 yang tak capai target


Sabtu, 17 Juli 2021 / 09:35 WIB
Begini penjelasan SKK Migas soal lifting migas semester I 2021 yang tak capai target

Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) mengungkapkan raihan lifting migas pada semester I 2021 belum mencapai target yang ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto mengungkapkan lifting minyak per 30 Juni 2021 mencapai 666,58 ribu barel oil per day (bopd). Raihan ini setara 94,6% dari target yang ditetapkan dalam APBN 2021 sebesar 705 ribu bopd.

Merujuk data SKK Migas, dari 15 Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) utama, 9 KKKS masih mencatatkan realisasi lifting di bawah target.

"Terlambatnya pengeboran sumur pengembangan sehingga realisasi produksi belum mencapai yang diharapkan. (Tapi) realisasi lifting migas Juli sudah meningkat, tapi memang karena rendah awal tahun sehingga semester I seperti itu," kata Dwi dalam Konferensi Pers, Jumat (16/7).

Baca Juga: Omnibus Law UU Cipta Kerja menjadi harapan bagi investasi hulu migas

Dwi merinci, untuk Exxon Mobil Cepu Ltd, realisasinya baru mencapai 95,4% atau sebesar 208,93 ribu bopd dari target 219 ribu bopd. Belum tercapainya target ini dikarenakan terjadinya water cut yang mengakibatkan peningkatan kandungan air dan gas yang di luar perkiraan.

Dwi pun memastikan, upaya meningkatkan kinerja dilakukan salah satunya dengan penambahan investasi berupa kegiatan pengeboran. "Sekarang lagi diskusi dengan Exxon untuk tambahan rencana investasi, programnya adalah pengeboran 5 sumur infield dan eksplorasi dengan mengebor tambah dua sumur. Kita harap tambahan potensi untuk atasi penurunan ini," jelas Dwi.

Selain itu, realisasi rendah turut dicatatkan Petrochina International Jabung Ltd yang lifting-nya sebesar 14,28 ribu bopd dari target sebesar 16 ribu bopd.

Dwi mengungkapkan rendahnya capaian ini akibat KKKS masih menanti kepastian perpanjangan operasi pasca 2023 mendatang. Seperti diketahui, Production Sharing Contract (PSC) Blok Jabung akan berakhir pada 2023 mendatang.

"Beberapa rencana pengembangan masih menunggu. Kalau nanti sudah jelas ke depan seperti apa, jika mereka masih jadi konsorsium maka akan investasi. Ini agak mundur karena persetujuannya masih kita proses," kata Dwi.



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

×