kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.929.000   -9.000   -0,46%
  • USD/IDR 16.295   -10,00   -0,06%
  • IDX 7.113   44,39   0,63%
  • KOMPAS100 1.038   7,95   0,77%
  • LQ45 802   5,08   0,64%
  • ISSI 229   1,99   0,87%
  • IDX30 417   1,49   0,36%
  • IDXHIDIV20 489   1,52   0,31%
  • IDX80 117   0,66   0,57%
  • IDXV30 119   -0,75   -0,63%
  • IDXQ30 135   0,08   0,06%

Begini kata pengusaha soal wacana pajak progresif kepemilikan tanah


Sabtu, 12 Desember 2020 / 20:30 WIB
Begini kata pengusaha soal wacana pajak progresif kepemilikan tanah

Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Handoyo

Ketua Bidang Kebijakan Publik Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sutrisno Iwantono mengatakan, wacana pengenaan pajak progresif bagi kepemilikan tanah yang luas, harus memiliki pertimbangan yang jelas dan berkeadilan.

Sutrisno mengatakan, wacana itu bagus jika dilihat dari sisi agar pemanfaaatan tanah bisa produktif. Namun, harus disusun skema pengenaaan pajak progresif yang jelas dan berkeadilan.

Ia mencontohkan, jika terdapat seseorang yang tergolong mampu, mempunyai kepemilikan tanah yang banyak tetapi tidak digunakan untuk produktif, maka pengenaan pajak progresif ini bisa dilakukan.

Baca Juga: Menteri ATR/BPN perpanjang HPL hingga 90 tahun, ini tanggapan para pengamat properti

Namun, terdapat juga sebagian orang yang memang memiliki tanah luas karena warisan. Namun, tanah tersebut tidak bisa dimanfaatkan untuk tujuan produktif dan juga tidak ada pembeli yang berminat. Ditambah kemampuan keuangan orang itu tergolong kurang mampu. Maka terhadap tanah tersebut seyogyanya tidak dikenakan pajak progresif.

“Jadi yang penting itu nanti skemanya seperti apa, aspek keadilan harus diberi pertimbangan,” kata Sutrisno ketika dihubungi, Jumat (11/12).

Selanjutnya: Pemerintah dorong kawasan industri maksimalkan penggunaan lahan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Terpopuler
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

×