Reporter: Dimas Andi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten kosmetik dan perawatan kesehatan, PT Mustika Ratu Tbk (MRAT) bertekad meningkatkan kinerjanya di sepanjang tahun 2021. Perusahaan ini pun berupaya memaksimalkan seluruh segmen bisnis yang dimilikinya.
Sebelumnya, MRAT menorehkan kenaikan penjualan bersih sebesar 4,31% (yoy) menjadi Rp 318,40 miliar pada tahun 2020. Sayangnya, MRAT harus mengalami rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk sebesar Rp 6,76 miliar.
Chief Financial Officer Mustika Ratu Jodi Andrea Suryokusumo mengatakan, secara umum pihaknya menargetkan kinerja keuangan yang lebih baik pada tahun ini. Hal tersebut didukung oleh program inovasi dan agenda transformasi bisnis MRAT yang terus berjalan dan lebih baik dari tahun sebelumnya.
Baca Juga: Surya Semesta Internusa (SSIA) menggarap sejumlah proyek unggulan
Dia menjelaskan, upaya peningkatan kinerja sebenarnya sudah dilakukan MRAT sejak tahun 2020 dengan melebarkan sayap bisnisnya ke segmen healthcare dan personal care. Sebelumnya, perusahaan ini telah memiliki segmen jamu dan minuman kesehatan yang sudah eksis sejak dahulu.
Dalam hal ini, MRAT merilis produk anyar seperti hand sanitizer dan disinfektan yang permintaannya melonjak kala pandemi Covid-19 terjadi. Di segmen healthcare, MRAT merilis suplemen Herbamuno+ yang merupakan produk immunomodulator yang dibuat dari bahan-bahan alami herbal yaitu sambiloto, akar manis, meniran, jahe emprit, dan daun jambu.
“Jadi saat ini bisnis Mustika Ratu lebih komplit lagi tidak hanya kosmetik dan jamu, melainkan juga ada segmen bisnis lainnya yang akan terus dikembangkan,” ujar Jodi, Selasa (15/6).
Baik segmen healthcare, personal care, jamu, dan minuman kesehatan akan menjadi prioritas MRAT di tahun ini mengingat seluruhnya dinilai memiliki prospek bisnis yang cerah.
Secara umum, Jodi menambahkan, industri personal care terus mencatatkan pertumbuhan di tiap tahun. Begitu pula dengan segmen healthcare, jamu, dan minuman, yang tumbuh signifikan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Kinerja kurang memuaskan, Eratex Djaja (ERTX) cetak rugi bersih US$ 970.490 di 2020
Lebih lanjut, secara operasional, MRAT rutin dan konsisten menerapkan berbagai inisiatif di bidang pemasaran digital sebagai salah satu langkah perusahaan memudahkan komunikasi dengan konsumen. Hal ini diharapkan dapat membuat konsumen di kalangan milenial lebih mengenal inovasi produk MRAT.
Perusahaan ini telah melakukan pengembangan untuk kanal business to business (B2B) dan kanal distribusi melalui e-commerce seperti marketplace Shopee, Tokopedia, dan sebagainya. “Kedua marketplace tersebut memberi kontribusi penjualan hampir 60% untuk produk personal care dan healthcare,” tandas Jodi.
Selanjutnya: Ini alasan Sumber Alfaria Trijaya (AMRT) tidak menjual suvenir bertema Euro 2021
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News