Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbagai strategi dipersiapkan perbankan digital untuk meningkatkan jumlah simpanan pada 2022. Salah satunya dengan memperbesar porsi dana murah (CASA) lewat tabungan dan giro. Dengan begitu, simpanan bertambah dan biaya dana juga bisa ditekan.
PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) misalnya, menargetkan porsi CASA meningkat dari 37,6% pada Desember 2021 menjadi 40% pada 2022. Untuk memenuhi porsi tersebut, Bank Raya terus mengembangkan Aplikasi Raya.
Direktur Keuangan dan Operasional Bank Raya Arif Wicaksono mengatakan, pembukaan rekening tabungan dapat dilakukan melalui Raya App. Digital saving ini juga dilengkapi dengan pilihan jenis tabungan beragam dengan suku bunga menarik.
"Selain itu, kami juga melakukan pengembangan fitur money bucket yang mampu memisahkan antara kebutuhan finansial, transaksi dan investasi nasabah," kata Arif, pada Rabu (16/3).
Baca Juga: Belanja Daring Naik, Transaksi Ulang Elektronik Capai Rp 27,1 Triliun di Februari
Tidak hanya melalui pemasaran secara digital, perusahaan juga akan memasarkan secara langsung melalui sales. Untuk pelaksanaannya, Bank Raya bersinergi dengan BRI dan perusahaan anak BRI untuk mengoptimalkan ekosistem BRI Group menggunakan sistem referral.
Tak berbeda, PT Bank Jago Tbk (ARTO) porsi CASA tahun ini meningkat atau dijaga di level 46%. Wakil Direktur Utama Bank Jago Arief Harris Tanjung mengatakan, peningkatan itu sejalan dengan kenaikan jumlah nasabah. "Kami ingin (CASA) lebih tinggi, tapi kami maintain 46% mungkin lebih tinggi sedikit yang sejalan dengan pertumbuhan customer base," kata Arief.
Hingga akhir 2021, total dana pihak ketiga (DPK) Bank Jago mencapai Rp 3,68 triliun, atau naik 357% yoy. CASA yang dihimpun mencapai Rp 1,68 triliun, meningkat 667% yoy pada 2021. Sementara deposito meningkat 242% menjadi Rp 2 triliun.
Pencapaian ini membuat porsi CASA terhadap total DPK meningkat dari 27,2% pada 2020 menjadi 45,6% pada 2021. Sebaliknya, porsi deposito menyusut dari 72,8% pada akhir 2020 menjadi 54,4% pada akhir 2021.
Baca Juga: Bank Danamon dan JCB Luncurkan Kartu Kredit untuk Segmen Menengah Atas
Tak mau kalah, PT Bank Digital BCA juga akan terus meningkatkan jumlah simpanan. Salah satunya dengan menggenjot simpanan tabungan dan deposito tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, DPK BCA Digital mencapai Rp 1,73 triliun pada 2021. Terdiri dari tabungan Rp 594,95 miliar dan deposito Rp 1,13 triliun.
Head of Marketing & Communication BCA Digital Duardi Prihandiko mengatakan, perusahaan akan terus memperbarui fitur Blu BCA Digital untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi nasabah.
"Untuk meningkatkan jumlah simpanan, yang penting aplikasi kami dipakai. Maka kami selalu memperbaharui fitur Blu setiap tiga minggu. Kami sadar masih baru, kami berusaha memperbaiki layanan, teknologi dan fitur," kata Duardi.
Sementara itu, hingga 7 Maret 2022, jumlah DPK BCA Digital sudah mencapai lebih dari Rp 2,4 triliun. Secara bulanan, frekuensi transaksi transfer dan tarik tunai Blu naik 11%. Sedangkan secara volume meningkat 16%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News