Sumber: Al Jazeera | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Seorang diplomat senior Korea Utara Ryu Hyun Woo yang pernah menjabat duta besar untuk Kuwait diketahui membelot ke Korea Selatan bersama keluarganya pada tahun 2019. Pembelotan diplomat senior Korea Utara itu baru diketahui dalam sebuah laporan yang diterbitkan, Senin (25/1).
Ryu Hyun Woo mencapai Korea Selatan pada September 2019 dan mencari suaka, menurut laporan harian the Maeil Business, tetapi kedatangannya dirahasiakan hingga sekarang.
Kantor berita Yonhap mengonfirmasi Ryu telah membelot tetapi mengatakan tidak dapat memastikan waktunya.
Sekitar 30.000 warga Korea Utara telah melarikan diri dari penindasan dan kemiskinan ke Selatan, sebagian besar dengan melintasi perbatasan dengan China. Namun pembelotan oleh pejabat senior Korea Utara jarang terjadi.
Baca Juga: Ini modus penipuan perusahaan kertas rokok RI terkait Korea Utara yang diungkap FBI
Kedatangan Ryu ke Korea Selatan terjadi sekitar dua bulan setelah Jo Song Gil, penjabat duta besar untuk kedutaan Korea Utara di Italia, memasuki Korea Selatan setelah menghilang pada akhir 2018.
“Saya memutuskan untuk membelot karena saya ingin menawarkan anak saya masa depan yang lebih baik,” demikian laporan surat kabar Maeil Business mengutip pernyataan mantan diplomat itu yang lansir Al Jazeera.
Ryu ditunjuk sebagai penjabat duta besar pada September 2017 setelah Kuwait mengusir utusan Korea Utara So Chang Sik. Kuwait mengusir So Chang Sik setelah negara Teluk itu mengadopsi resolusi PBB atas program senjata nuklir Korea Utara.
Baca Juga: Rudal Korea Utara mengancam, Korea Selatan terus tingkatkan kemampuan militer
Menurut laporan, Ryu adalah menantu Jon Il Chun, mantan kepala Kantor 39, yang mengelola dana rahasia pimpinan Korea Utara.
Thae Yong Ho, pembelot terkenal lainnya yang melarikan diri dari jabatannya sebagai wakil duta besar Korea Utara untuk Inggris pada tahun 2016 dan terpilih sebagai anggota parlemen oposisi Korea Selatan tahun lalu, menggambarkan Ryu sebagai bagian dari "elit inti" Pyongyang.
Namun dia menambahkan: "Tidak peduli betapa istimewanya hidup Anda di Korea Utara, pikiran Anda berubah ketika Anda pergi ke luar negeri dan membuat perbandingan."
Korea Utara telah memperketat keamanan perbatasan sebagai bagian dari pertahanannya terhadap virus corona dan jumlah pembelot pun menurun pada tahun 2020.
Tapi Thae mengatakan, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan bisa menghentikan orang Korea Utara yang merindukan kebebasan untuk pergi ke Korea Selatan selamanya.
Selanjutnya: Titah Kim Jong Un: Warga Korut yang menikmati drakor bakal dipenjara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News