Reporter: Anggar Septiadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana sinergi perusahaan pembiayaan mikro pelat merah yaitu PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Pegadaian, dan PT Permodalan Nasional Madani kembali mencuat pasca laporan keuangan kuartal III-2020 telat dilaporkan.
Direktur Keuangan BRI dalam paparan kinerja Rabu (11/11) kemarin bilang proses laporan keuangan telat dipublikasikan lantaran perseroan tengah menyiapkan aksi korporasi. Sayangnya ia enggan memberi penjelasan lebih lanjut.
“Audit ini dalam rangka untuk corporate action. Nanti pada saatnya kami share ke publik," ungkapnya.
Adapun saat dikonfirmasi Corporate Secretary BRI Aestka Oryza Gunarto hanya menjelaskan aksi tersebut akan bertujuan mengembangkan bisnis perseroan pada lini UMKM.
Baca Juga: Saham perbankan big cap cuan besar, ini kata analis
“Secara umum aksi korporasi dilakukan untuk mendukung strategi BRI, dan makin fokus mengembangkan UMKM,” katanya kepada KONTAN, Kamis (12/11).
Rencana terkait sebenarnya telah mengemuka sejak awal tahun. Saat itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan bahwa akan melakukan sinergi antara BRI, Pegadaian, dan PNM.
Ini dilakukan lantaran ketiga perusahaan pelat merah tersebut punya amanat serupa dari Kementerian BUMN untuk menyalurkan pembiayaan ke segmen UMKM terutama mikro.
Baca Juga: Indeks saham BUMN20 bangkit di kuartal IV, simak rekomendasi sahamnya
Bahkan Direktur Utama BRI Sunarso sebelumnya menargetkan pihaknya berpotensi membentuk holding bersama Pegadaian, dan PNM.
“BIsa membentuk holding, tapi bukan superholding, lebih ke subholding. Namun yang paling konkret memang soal kerjasama operasional, penggunaan jaringan bersama.
Intinya ada arahan dari Kementerian untuk bersingeri antara BUMN yang memberdayakan UMKM, bentuknya seperti apa itu yang kita bicarakan,” ungkap Sunarso Februari lalu.
Selanjutnya: Lagi, Hotman ajak Winda, nasabah Maybank yang dananya raib bertemu, kini di Kopi Joni
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News