kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.894   36,00   0,23%
  • IDX 7.206   65,50   0,92%
  • KOMPAS100 1.108   12,68   1,16%
  • LQ45 879   12,89   1,49%
  • ISSI 221   1,21   0,55%
  • IDX30 449   6,81   1,54%
  • IDXHIDIV20 541   6,16   1,15%
  • IDX80 127   1,52   1,20%
  • IDXV30 135   0,66   0,49%
  • IDXQ30 149   1,88   1,28%

Bandara di Korea Selatan dapat ancaman serangan, pelakunya bocah Amerika 12 tahun


Sabtu, 27 Februari 2021 / 20:05 WIB
Bandara di Korea Selatan dapat ancaman serangan, pelakunya bocah Amerika 12 tahun

Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - INCHEON. Seorang youtuber berusia 12 tahun yang tinggal di Amerika Serikat menjadi tersangka pelaku teror serangan terhadap Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan.

Bocah laki-laki, yang lahir di Korea Selatan dan tinggal di AS, dituduh mengunggah video YouTube yang memperingatkan akan ada serangan di Bandara Incheon, sebelah Barat Seoul.

Serangan itu bakal terjadi pada 1 Maret pukul 11 ​​pagi, tepat di Hari Gerakan Kemerdekaan Korea Selatan, menurut Korps Polisi Bandara Internasional Incheon, Jumat (26/2), seperti dikutip Yonhap.

Video berdurasi 10 detik itu, yang diunggah Minggu (21/2), telah diubah isinya menjadi pesan bahwa Osama Bin Laden, Pemimpin Al Qaeda dan dalang serangan teroris 11 September, tidak boleh disalahkan.

Baca Juga: Korea Selatan sebut Korea Utara berusaha curi data vaksin corona Pfizer

Kepolisian Bandara Incheon melakukan penyelidikan terhadap konten online tersebut, setelah mendapat informasi tentang video itu pada Selasa (23/2).

Lewat kerjasama dengan Google, perusahaan induk YouTube, polisi mengonfirmasikan, video tersebut diunggah di AS dan melacak tersangka berdasarkan riwayat loginnya.

Penyelidik mengatakan, mereka telah menutup saluran YouTube bocah itu dan mempertimbangkan untuk menuduhnya dengan pelanggaran Undang-Undang Keamanan Penerbangan.

Polisi menyatakan, mereka akan meningkatkan keamanan di Bandara Incheon untuk sementara waktu sebagai tindakan pencegahan, meskipun kemungkinan serangan teroris sangat kecil.

"Tampaknya sulit mencari cara untuk mempertanyakan youtuber yang mengunggah video tersebut setelah mendapat kerjasama dari otoritas asing," kata Kepolisian Bandara Incheon.

Selanjutnya: Kapal induk ringan Korea Selatan beroperasi 2033, siap hadapi berbagai ancaman

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×