Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - SEOUL. Demi meningkatkan kemampuan pertahanan negaranya, Korea Selatan kabarnya sedang mempersiapkan unit kapal induk ringan untuk bisa ditugaskan pada 2033 mendatang.
Rencana tersebut disampaikan oleh Badan Program Akuisisi Pertahanan Korea Selatan (DAPA) dalam video conference yang digelar pada Senin (22/2) lalu.
Dikutip dari Yonhap, konferensi virtual pada Senin diadakan oleh Komite Promosi Proyek Pertahanan dan dipimpin langsung oleh Menteri Pertahanan Korea Selatan Suh Wook.
DAPA mengatakan, rencana untuk membangun kapal induk ringan kelas 30.000 ton dengan teknologi dalam negeri telah mendapat persetujuan.
Biaya senilai ₩ 2,03 triliun atau sekitar US$ 1,82 miliar diperkirakan akan dihabiskan untuk membangun unit kapal induk ringan tersebut.
Baca Juga: Netanyahu: Israel akan lakukan segala cara agar Iran tidak mendapat senjata nuklir
Nantinya, persetujuan mengenai jumlah anggaran tersebut masih harus menunggu keputusan dari Kementerian Keuangan dan perlemen. Kementerian Keuangan diharapkan bisa menyelesaikan studi kelayakan pada Agustus mendatang.
"Setelah parlemen menyetujui permohonan anggaran, kami akan bisa mempercepat penyampaian rencana dengan lebih rinci," ungkap DAPA.
Rencana pembuatan kapal induk ini telah disampaikan cukup lama oleh DAPA. Sayangnya, banyak kritikus hingga anggota parlemen yang mempertanyakan kegunaan serta efektivitas biaya proyeknya yang besar.
Meskipun demikian, pada Desember tahun lalu, militer Korea Selatan telah memberikan lampu hijau kepada DAPA untuk melanjutkan rencana tersebut.
DAPA menyatakan, pembuatan kapal induk ditujukan untuk bersiap menghadapi berbagai ancaman keaman dan mencegah provokasi kawasan perairan sekitar Korea Selatan yang rawan konflik.
Bukan cuma kapal induk, Komite Promosi Proyek Pertahanan juga menyetujui rencana proyek peningkatan kemampuan radar mobile TPQ-36/37 serta mengembangkan sistem tempur baru buatan dalam negeri untuk kapal perusak KDX-II.
Selanjutnya: Korea Utara menjadi negara dengan demokrasi terburuk di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News