kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.924.000   -8.000   -0,41%
  • USD/IDR 16.210   -85,00   -0,52%
  • IDX 6.897   65,26   0,96%
  • KOMPAS100 1.002   13,05   1,32%
  • LQ45 771   10,32   1,36%
  • ISSI 224   1,60   0,72%
  • IDX30 397   5,48   1,40%
  • IDXHIDIV20 461   5,31   1,16%
  • IDX80 113   1,46   1,31%
  • IDXV30 113   0,44   0,39%
  • IDXQ30 129   1,86   1,47%

Awas, Covid-19 bisa sebabkan ARDS yang mematikan, kenali gejala dan cara mengatasi


Sabtu, 10 Juli 2021 / 05:50 WIB
Awas, Covid-19 bisa sebabkan ARDS yang mematikan, kenali gejala dan cara mengatasi

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Pasien Covid-19 harus mewaspadai timbulnya acute respiratory distress syndrome (ARDS). Pasalnya, ARDS bisa mengancam keselamatan para pasien Covid-19, terutama yang tengah menjalani isolasi mandiri.

Sindrom gangguan pernafasan akut atau dikenal dengan ARDS adalah gejala Covid-19 berat yang jamak berkembang dari radang paru (pneumonia) yang terus memburuk. Apabila tidak mendapatkan penanganan medis yang tepat, ARDS atau gejala Covid-19 berat ini dapat berdampak fatal.

Berikut penjelasan lebih lanjut apa itu ARDS, gejala, penyebab, dan cara mengatasinya.

Apa itu ARDS pada gejala Covid-19 berat?

Melansir Mayo Clinic, ARDS yang merupakan gejala Covid-19 berat adalah gangguan pernapasan akut yang terjadi ketika cairan menumpuk di kantung-kantung udara (alveoli) di paru-paru. Penumpukan cairan tersebut membuat paru-paru tidak terisi udara dalam jumlah cukup.

Akibat ARDS atau gejala Covid-19 berat adalah oksigen yang mengalir dalam aliran darah minim dan organ tubuh tidak dapat berfungsi normal karena kekurangan oksigen.

Lantas, bagaimana penderita Covid-19 bisa terkena ARDS. Dilansir dari Yale Medicine, virus corona yang masuk ke tubuh pengidap Covid-19 kerap menempel di saluran pernapasan bagian atas.

Baca juga: Kenali Lebih Jauh Gejala Covid-19 dan Syarat Melakukan Isolasi Mandiri

Setelah infeksi tersebut, penderita akan mengalami peradangan sebagai respons kekebalan alami tubuhnya. Gejala kemunculan ARDS bisa berupa batuk, sakit tenggorokan, dan demam.

Di beberapa kasus, virus corona akan keluar dari saluran pernapasan bagian atas, bergerak di paru-paru, dan menyerang alveoli, dan memicu ARDS.

Lambat laun, alveoli yang terinfeksi virus akan kolaps seiring menurunnya fungsi paru dan kekurangan oksigen dalam darah. Di waktu yang bersamaan, cedera ini menyebabkan peradangan akut.

Kombinasi antara peradangan akut ditambah kadar oksigen rendah ini bisa berdampak fatal karena memicu kegagalan organ. ARDS pada pengidap Covid-19 berat biasanya muncul selang delapan hari setelah gejala awal.

Beberapa faktor risiko bisa meningkatkan peluang penderita Covid-19 terkena ARDS. Di antaranya usia sepuh, diabetes, dan tekanan darah tinggi.



TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

×