kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aturan modal inti, ini komitmen Salim Group dan Sampoerna ke bank miliknya


Rabu, 30 Juni 2021 / 08:05 WIB
Aturan modal inti, ini komitmen Salim Group dan Sampoerna ke bank miliknya

Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Yudho Winarto

Salim Group sebagai pengendali saham Bank Ina akan melakukan injeksi modal dengan menyerap haknya dalam penerbitan rights issue tersebut. “Untuk sementara ini, existing shareholders yang akan menyerap rights issue," ungkap Direktur Utama Bank Ina Daniel Budirahayu.

Per kuartal I tahun ini, modal inti Bank Ina baru mencapai Rp 1,1 triliun. Dana hasil rights issue tersebut akan menambah modal inti perseroan untuk selanjutnya digunakan untuk pengembangan bisnis digital banking.

Sedangkan bank milik Wings Group,  PT Bank Multiarta Sentosa (Bank Mas), telah mempersiapkan aksi IPO untuk memenuhi aturan modal inti. 

Bank ini akan menawarkan 186.176.500 saham ke publik dengan nilai nominal saham Rp 1.000 dengan harga Rp 3.360. Perseroan diperkirakan meraup dana Rp 625,55 miliar dari IPO. Adapun modal intinya per Maret 2021 tercatat sebesar Rp 1,81 triliun.

Baca Juga: Laporan Keuangan Bank Sahabat Sampoerna

Selain itu, perseroan juga menerbitkan waran sebesar 186.176.500 waran seri I atau sebesar 17,65% dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh.

Waran seri I diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi para pemegang saham  terdaftar pada saat tanggal penjatahan saham IPO.

Masa penawaran umum saham IPO dilakukan pada 24-28 Juni 2021. "Pencatatan di BEI akan dilakukan pada  30 Juni 2021," tulis manajemen Bank Mas dalam keterbukaan informasi.

PT Bank Bisnis Indonesia Tbk (BBSI) akan melakukan rights issue pada kuartal IV mendatang untuk memenuhi modal inti minimal Rp 2 triliun. Namun, hingga saat ini belum ada update informasi apakah perseroan akan kedatangan investor baru selain dari Kredivo yang baru mencaplok 24% saham bank ini pada Mei lalu.

"Jumlah saham yang akan diterbitkan belum ditentukan. Mengenai penyerapannya apakah ada investor baru atau akan diserap pemegang saham eksisting belum ada update informasinya," kata Paulus Wijaya Sekretaris Perusahaan Bank Bisnis.

PT Bank Fama Internasional masih melakukan penjajakan dengan investor strategis. Emil Ismain Sekretaris Perusahaan Bank Fama bilang, mekanisme sebagai pintu masuknya calon investor juga belum diputuskan apakah lewat IPO atau akuisisi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×