Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi market aset kripto pada perdagangan hari ini, Rabu (15/6) terpantau masih berada di zona merah. Melansir CoinMarketCap pada pukul 14.15 WIB, sejumlah aset kripto masih mengalami koreksi dalam perdagangan 24 jam terakhir.
Bitcoin (BTC) tercatat turun 5,59% menjadi $ 21.323, sementara Ethereum (ETH) berada di posisi $ 1.132 atau turun 7,67%. Lalu Binance Coin (BNB) juga mengalami koreksi 7,13% ke US$ 210,46.
Trader Tokocrypto, Afid Sugiono menyebut data inflasi Amerika Serikat yang terus meninggi menyebabkan Bitcoin diperdagangkan di bawah US$ 22.000 atau turun sekitar 30% selama sepekan terakhir. Penurunan tersebut merupakan kerugian hari kedelapan berturut-turut.
Ia melihat saat ini investor kripto masih gugup menunggu kenaikan suku bunga terbaru The Fed, yang sekarang diyakini oleh banyak pengamat akan menjadi 75 basis poin. Kenaikan yang tinggi ini bisa berpengaruh pada harga Bitcoin dan juga altcoin lainnya.
Baca Juga: Harga Bitcoin Hari Ini (15/6) Turun Lagi, Apa Penyebab Pasar Kripto Rontok?
"Jika The Fed ternyata menaikkan suku bunga sebanyak 75 basis poin, kita bisa melihat BTC akan menuju ke harga $ 18.000. Namun, jika hanya menaikkan 50 basis point, mungkin besar BTC hanya bergerak di kisaran US$ 20.000,” ujar Afid dalam keterangan tertulis, Rabu (15/6).
Afid menambahkan, saat ini titik bottom Bitcoin dari MA 20 dari cycle ini adalah US$ 13.000 di mana secara historis, level tersebut pernah terjadi di bulan Maret 2020
Menurutnya, ke depannya investor tampak masih takut dengan pergerakan nilai Bitcoin, terlihat dari Bitcoin Fear & Greed Index yang masih melemah di posisi Extreme Fear, sehingga aksi beli sulit dilakukan. Jika harga BTC masih anjlok, hal yang sama pun akan terjadi pada altcoin lainnya.
Di tengah banyak aset kripto berkapitalisasi besar yang lesu saat bear market, Cardano (ADA) kemungkinan besar akan bersinar. Afid melihat ADA memiliki potensi bullish pasca Cardano meluncurkan alpha sidechain Ethereum Virtual Machine (EVM) pada 12 Juni lalu dan menambahkan bahwa sidechain saat ini tersedia di testnet.
“Peluncuran jaringan ini memungkinkan pengembang untuk membangun solidity-based applications di Cardano. DApps yang kompatibel dengan EVM, dan token yang kompatibel dengan ERC20 akan mendapatkan banyak manfaat dari Cardano,” terang Afid.
Baca Juga: Aksi Short Investor Berhasil Cegah Kejatuhan Harga Aset Kripto Lebih Lanjut
Lebih lanjut, Afid menjelaskan dari analisis teknikalnya kemungkinan besar selama batas bawah pada US$ 0,42 masih terjaga, ADA masih dapat bergerak menuju harga sekitar US$ 0,54 atau naik 21% dalam beberapa hari ke depan.
Selain ADA, aset kripto ALICE juga kemungkinan besar akan bullish pada pekan ini. Sentimen positif datang dari perilisan full game yang kemungkinan akan diluncurkan pada 21 Juni mendatang.
Imbas dari hal tersebut, dia menyebut token ALICE kemungkinan besar akan melonjak harganya. Para investor pemegang ALICE diperkirakan akan meng-hold untuk mendapat profit ketika game tersebut berhasil dirilis.
Secara teknikal, Afid menyebut ALICE masih dapat bergerak menuju harga sekitar US$ 2,4 atau naik 27% dari harga saat ini US$ 1,93 dalam beberapa hari ke depan.
Aset kripto lain yang dapat dilirik adalah COTI, sebuah protokol blockchain pertama di dunia yang dioptimalkan untuk pembayaran terdesentralisasi.
Afid menjelaskan, COTI memiliki peluang untuk bergerak ke arah positif pada Minggu ini karena peluncuran fitur Impermanent Loss Protection. Momen ini akan digunakan para investor untuk meningkatkan kepemilikan aset COTI. Harga COTI bisa naik 24% dari US$ 0,0846 ke US$ 0,1061.
“Peluncuran fitur Impermanent Loss Protection menandai pencapaian besar menjadi ekosistem keuangan generasi berikutnya. Peluncuran ini menawarkan peluang baru bagi pengguna platform CVI Finance untuk perlindungan kerugian dalam transaksi on-chain multi-rantai,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News