kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Arungi tahun 2021, begini rencana bisnis Telkom (TLKM)


Jumat, 15 Januari 2021 / 07:50 WIB
 Arungi tahun 2021, begini rencana bisnis Telkom (TLKM)

Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada tahun 2021, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (TLKM) akan fokus dalam memperkuat kesehatan bisnis perusahaan dan mengakselerasi transformasi digital demi menghadapi perubahan perilaku pelanggan.

Pujo Pramono, VP Corporate Communication Telkom mengatakan, dalam rangka mendukung pertumbuhan bisnis ke depan, Telkom akan terus mengembangkan segmen bisnis seluler melalui Telkomsel khususnya memperkuat digital business, dan memperkuat segmen consumer melalui produk andalan fixed broadband IndiHome.

"Selain itu memberikan layanan enterprise solutions melalui segmen enterprise dan terus membangun infrastruktur baik backbone, akses, maupun data center disertai pengembangan berbagai solusi layanan digital untuk memperkuat customer experience," jelas Pujo kepada kontan.co.id, Kamis (14/1).

Baca Juga: Simak rencana bisnis Barito Pacific (BRPT) di sektor panas bumi untuk tahun ini

Secara konsolidasi, Telkom akan mengalokasikan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) di tahun 2021 kurang lebih sebesar 25% dari pendapatan. Sekitar 35%-40% dari capex akan dialokasikan untuk pengembangan segmen mobile khususnya untuk memperkuat jaringan 4G dan penguatan IT system.

Sedangkan lainnya untuk pengembangan segmen fixed lain, terutama untuk membangun jaringan akses, jaringan backbone, pembangunan data center dan pengembangan bisnis tower. "Sebagian besar pendanaan capex tahun ini akan berasal dana internal, dan sisanya berasal dari pendanaan eksternal khususnya perbankan," katanya.

Selain itu, pihaknya berharap pada tahun 2021 ini Telkom akan kembali mencatatkan pertumbuhan positif dengan didorong oleh pertumbuhan layanan data di Telkomsel, ekspansi layanan fixed broadband IndiHome dan turn around bisnis enterpise.  

Pujo menyebut, peta persaingan bisnis mobile akan turut dipengaruhi oleh rencana merger dari dua operator telco.

Seperti diketahui, raksasa keuangan asal Hong Kong, CK Hutchison Holdings Ltd. dikabarkan mendekati kesepakatan dengan Ooredoo QPSC asal Qatar, berkaitan dengan rencana konsolidasi operasi telekomunikasi dua anak usaha mereka di Indonesia. Hutchison memiliki bisnis operator Tri yakni ke PT Hutchison 3 Indonesia (Tri Indonesia), sementara Ooredoo memiliki sekitar 65% saham PT Indosat Tbk (ISAT).

Baca Juga: Klarifikasi manajemen IRRA atas revisi laporan keuangan kuartal II dan III 2020

"Apabila merger kedua operator tersebut terwujud, diharapkan akan memberikan dampak yang baik bagi industri dan mengurangi tingkat kompetisi yang cukup intens dalam beberapa tahun terakhir," ungkap Pujo.

Sementara itu, untuk bisnis fixed broadband, pihaknya berpandangan tingkat kompetisi akan tetap sehat dan rencana ekspansi IndiHome dapat terealisasi dengan baik, sehingga pihaknya berharap akan semakin banyak rumah tangga yang dapat menjangkau dan mengakses layanan internet dan konten berkualitas tinggi.



TERBARU

×