Reporter: Filemon Agung | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menilai tren harga batubara masih berada di level yang cukup baik.
Direktur Eksekutif APBI Hendra Sinadia mengungkapkan, meskipun Harga Batubara Acuan (HBA) Mei 2022 mengalami penurunan, raihan ini jauh lebih baik ketimbang periode Mei 2021 lalu.
Asal tahu saja, HBA Mei 2022 tercatat sebesar US$ 275,64 per ton atau turun US$ 12,76 dari bulan April 2022 yang sebesar US$ 288,4 per ton. Kendati demikian, HBA Mei 2022 ini meningkat signifikan dibandingkan Mei 2021 yang sebesar US$ 89,74 per ton.
Baca Juga: Harga Komoditas Batubara Naik, Permintaan Alat Berat Ikut Terkerek
"Meski sedang dalam posisi turun tapi masih dalam level positif, level yang tinggi malah," ujar Hendra kepada Kontan, Senin (16/5).
Hendra melanjutkan, mengacu pada tren harga pada tahun-tahun sebelumnya, harga pada kuartal II dan kuartal III memang cenderung lebih rendah ketimbang kuartal I dan kuartal IV.
Dengan kondisi tersebut, maka ada kemungkinan harga masih akan mengalami tekanan. Kendati demikian, harga diyakini masih dalam level yang positif. Sementara itu, Hendra mengungkapkan, saat ini permintaan dari pasar ekspor masih cukup kuat.
Sebagai contoh, India kini tengah dalam kondisi krisis energi sehingga ada potensi peningkatan permintaan. Selain itu, pasar Eropa juga berpotensi mendongkrak permintaan menyusul antisipasi embargo oleh Uni Eropa terhadap impor batubara dari Australia.
"Saat ini perusahaan berusaha maksimal optimalkan produksi yang sempat terhambat larangan ekspor di Januari dan juga kendala cuaca," kata Hendra.
Hendra menambahkan, dari informasi yang diperoleh APBI, ada perusahaan batubara yang telah mengajukan revisi Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) untuk mendongkrak produksi. Kendati demikian, Hendra pun belum bisa merinci lebih jauh perusahaan mana saja yang sudah mengajukan revisi RKAB.
Di sisi lain, Hendra mengakui sebagian perusahaan juga tetap konsisten dengan rencana produksi sesuai RKAB awal. Hendra mengungkapkan, dalam beberapa pekan terakhir kondisi cuaca relatif bagus.
Baca Juga: Harga Komoditas Meningkat, Surplus Neraca Perdagangan April 2022 Masih Jumbo
"Curah hujan tidak setinggi Januari hingga Maret. Tapi sejak April hingga pertengahan Mei umumnya kegiatan produksi sedikit melambat karena menjelang libur Lebaran," ungkap Hendra.
Asal tahu saja, Peningkatan jumlah pasokan batubara dunia berimbas pada turunnya Harga Batubara Acuan (HBA) Mei 2022 menjadi US$ 275,64 per ton. China dan India tercatat mulai meningkatkan jumlah produksi batubara guna mengurangi impor.
"Selain faktor meningkatnya pasokan, keputusan Negara China untuk mengurangi Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) dan mengembangkan energi hijau juga turut mendorong menurunnya harga batubara dunia," kata Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama (KLIK) Kementerian ESDM Agung Pribadi dalam keterangan resmi, Jumat (13/5).
Agung melanjutkan, selama tahun 2022 di 4 bulan pertama grafik HBA terus menanjak. Dimulai dari bulan Januari 2022 sebesar US$ 158,50 per ton, naik ke US$ 188,38 per ton di Februari.
Selanjutnya bulan Maret menyentuh angka US$ 203,69 per ton, dan terakhir di bulan April berada di level US$ 288,40 per ton. "Baru pada bulan ini grafiknya sedikit turun," lanjut Agung.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News