Reporter: Amanda Christabel | Editor: Noverius Laoli
Ahmad juga menjelaskan, bahwa biasanya naik atau turunnya jumlah tabungan masyarakat bukan dipengaruhi oleh suku bunga, melainkan lebih kepada tingkat konsumsi masyarakat atau indeks kepercayaan konsumen.
“Investasi risiko terendah secara teori biasanya deposito, masih lebih tinggi 2%-3% di atas suku bunga tabungan. Jadi, kalaupun tidak mau menanggung risiko, masih bisa memilih deposito dibandingkan tabungan untuk berinvestasi,” tutupnya.
Perencana keuangan yang juga CEO Zap Finance, Prita Hapsari Ghozie mengatakan bahwa produk perbankan sangat terpengaruh oleh tingkat suku bunga acuan. “Otomatis, jika tingkat suku bunga acuan rendah, maka suku bunga produk perbankan pun akan mengikuti,” ujarnya pada KONTAN, Rabu (21/7) malam.
Baca Juga: BRI Kasih Cashback Ceban Bagi Pengguna Kartu Kredit
Prita bilang, terkait dengan prospek, masyarakat masih butuh bantuan produk perbankan dengan fungsi sebagai dana darurat. Katanya, hal ini menjadi sangat penting terlebih di masa pandemi covid-19 yang berkepanjangan saat ini.
Untuk alternatif pilihan investasi, Prita menjelaskan bahwa opsi berinvestasi saat ini cukup luas. “Pilihan di produk keuangan yang tergolong aman adalah SBN ritel, lalu berikutnya reksa dana dengan berbagai pilihan jenisnya, dan tentu saja saham. Sedangkan, jika masyarakat ingin produk non-keuangan ada pilihan seperti emas,” tutupnya.
Selanjutnya: Cara Bijak Memilih Asuransi Pendidikan Anak
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News