Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie, kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Permainan lato-lato kembali viral dan semakin digandrungi banyak kalangan, mulai anak-anak hingga orang dewasa, beberapa waktu belakang ini.
Akan tetapi, suara permainannya yang khas membuat lato-lato menjadi polemik di masyarakat. Sehingga, muncul pertanyaan apakah lato-lato boleh dibawa ke pesawat?
Terkait hal tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) turut memberikan reaksi atas lato-lato.
Beberapa waktu lalu, akun Instagram Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kemenhub @djpu_151 mengunggah postingan khusus tentang lato-lato.
Dalam postingan yang berjudul "Boleh Nggak Sih Bawa Lato-Lato ke Pesawat?" tersebut, Kemenhub mengatakan bahwa penumpang pesawat diperbolehkan membawa lato-lato.
Akan tetapi, penumpang tidak boleh memainkannya karena dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain.
"Sesuai dengan Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 211 Tahun 2020 tentang Program Keamanan Penerbangan Nasional nih, Kamu boleh membawa lato-lato tidak memainkan ya, karena dikhawatirkan dapat mengganggu kenyamanan penumpang lain," tulis akun resmi @djpu_151 dikutip Rabu (15/2/2023).
Baca Juga: Bermain Lato-Lato Bermanfaat untuk Anak, Ini Penjelasan Psikolog UGM
Sejarah lato-lato
Mengutip Kompas.com yang melansir Quartz, permainan lato-lato berasal dari Amerika Serikat. Di negara asalnya permain tersebut bernama clackers, click-clacks, atau knockers.
Pada awal '70-an, ratusan pembuat mainan telah menjual jutaan clackers di seluruh dunia. Pada periode itu, clackers sangat populer sehingga permainan itu menjangkau penduduk sebuah provinsi kecil di Italia utara bernama Calcinatello.
Di wilayah yang mempunyai populasi 12.832 jiwa tersebut pernah diadakan kompetisi tahunan untuk penggemar clackers.
Clackers memiliki desain yang mirip dengan boleadoras, senjata pilihan untuk gaucho atau koboi ala Argentina yang mencoba menangkap hewan bernama guanaco.
Awalnya clackers terbuat dari kayu atau logam. Kemudian setelah itu dibuat dari tempered glass. Namun serpihan pecahan dari bahan tempered glass dianggap berbahaya bagi orang yang memainkannya.
Baca Juga: Ini Jurus Tokopedia Memacu Transaksi Penjualan Menyambut Imlek
Pada 1966, Food and Drug Administration, lembaga yang awalnya juga mengatur keamanan mainan di Amerika Serikat juga sempat mengeluarkan peringatan terkait bahaya clackers.
Clackers dilarang karena dianggap mengandung bahan kimia maupun radioaktif serta mudah terbakar.
Tiga tahun kemudian, kewenangan tersebut diperluas, yakni dengan melarang penjualan mainan clackers di pasaran.
Permainan yang awalnya dipasarkan sebagai cara untuk mengajari anak-anak koordinasi tangan dan mata itu bisa menjadi proyektil, sehingga dikeluarkan peringatan untuk mencegah kebutaan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News