kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.404.000   -3.000   -0,12%
  • USD/IDR 16.687   12,00   0,07%
  • IDX 8.633   -7,44   -0,09%
  • KOMPAS100 1.183   -6,87   -0,58%
  • LQ45 847   -6,48   -0,76%
  • ISSI 308   -1,78   -0,58%
  • IDX30 440   0,35   0,08%
  • IDXHIDIV20 513   0,38   0,07%
  • IDX80 132   -0,90   -0,67%
  • IDXV30 141   0,28   0,20%
  • IDXQ30 141   0,20   0,14%

Apa Risiko Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar ITB


Selasa, 04 November 2025 / 03:20 WIB
Apa Risiko Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar ITB
ILUSTRASI. Banyak pemilik kendaraan mungkin masih memilih bahan bakar minyak (BBM) berdasarkan harga, tanpa memperhatikan kebutuhan teknis mesin.?ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - Banyak pemilik kendaraan mungkin masih memilih bahan bakar minyak (BBM) berdasarkan harga, tanpa memperhatikan kebutuhan teknis mesin.

Padahal, menurut pakar otomotif Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu, penggunaan BBM yang tidak sesuai dengan spesifikasi mesin bisa berdampak serius pada performa dan keawetan kendaraan.

“Setiap mesin memiliki karakteristik teknis tersendiri, terutama rasio kompresi, yang menentukan kebutuhan BBM-nya,” terangnya pada Jumat (31/10/2025), dikutip dari Antara.

Yannes menjelaskan, mesin modern dengan rasio kompresi tinggi secara teknis membutuhkan BBM beroktan tinggi agar tahan terhadap pembakaran dini akibat tekanan besar di ruang bakar.

Jika BBM yang digunakan memiliki angka oktan (RON) di bawah rekomendasi pabrikan, mesin berisiko mengalami knocking atau “ngelitik”.

Risiko “ngelitik” dan kerusakan mesin

Knocking terjadi ketika bahan bakar terbakar terlalu cepat karena tekanan tinggi di dalam silinder.

Akibatnya, piston menerima hentakan pada waktu yang salah, menimbulkan getaran dan menurunkan tenaga mesin.

Baca Juga: Daftar Lokasi SPBU Penjual BBM BP 92 Di Jabodetabek, Bandingkan Harga Pertamax

“Kalau terus dipaksakan, pukulan konstan akibat ledakan prematur ini bisa membuat piston retak bahkan bolong,” jelas Yannes.

Selain performa menurun, kondisi ini dapat memperpendek umur komponen mesin dan meningkatkan biaya perawatan.

BBM beroktan tinggi juga tak selalu lebih baik

Di sisi lain, penggunaan BBM dengan oktan terlalu tinggi untuk mesin berkompresi rendah juga tidak disarankan.

Yannes menuturkan, BBM beroktan tinggi dirancang lebih sulit terbakar agar tahan terhadap tekanan tinggi. Namun, pada mesin lama atau berkompresi rendah, pembakaran justru tidak berlangsung sempurna.

“Akibatnya boros, tenaga berkurang, dan bisa meninggalkan kerak karbon di ruang bakar,” katanya.

Baca Juga: BBM BP 92 Akhirnya Tersedia Lagi, BP-AKR Beli 100.000 Barel dari Pertamina

Kesesuaian BBM dan mesin, kunci efisiensi

Menurut Yannes, memilih BBM sesuai rekomendasi pabrikan adalah langkah penting untuk menjaga efisiensi bahan bakar, tenaga optimal, dan keawetan mesin.

Ia menegaskan, penggunaan BBM yang tidak sesuai spesifikasi bukan hanya menurunkan performa kendaraan, tetapi juga merugikan secara ekonomi.

“Memakai bensin beroktan tinggi pada mesin yang tidak membutuhkannya hanya membuat kita membayar lebih mahal tanpa keuntungan apa pun,” ujar Yannes.

Dengan kata lain, memahami spesifikasi mesin kendaraan dan memilih BBM yang tepat bukan sekadar soal efisiensi, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menjaga performa dan daya tahan kendaraan.

Tonton: Ketergantungan Impor Tinggi, BBM Murah RON 98 Bobibos Diperkenalkan ke Publik

Kesimpulan:

Memilih BBM yang sesuai dengan spesifikasi mesin sangat penting untuk menjaga performa, efisiensi, dan keawetan kendaraan. Penggunaan BBM yang tidak sesuai, baik terlalu rendah maupun terlalu tinggi oktannya, bisa menyebabkan mesin “ngelitik”, penurunan tenaga, boros bahan bakar, hingga kerusakan jangka panjang. Oleh karena itu, memahami karakteristik mesin dan mengikuti rekomendasi pabrikan bukan hanya soal efisiensi, tetapi juga investasi untuk menjaga daya tahan dan keamanan kendaraan.

Artikel ini sudah tayang di Kompas.com berjudul "Apa Jadinya jika Kita Pakai BBM Tak Sesuai Spesifikasi Mesin? Ini Kata Pakar"

Selanjutnya: Atorvastatin Ditarik di AS, Ini Imbauan BPOM untuk Pasien di Indonesia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag

TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi, Tips, dan Kertas Kerja SPT Tahunan PPh Coretax Orang Pribadi dan Badan Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM)

×