Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Jumlah perusahaan yang mendaftar vaksinasi gotong royong sudah mencapai 28.000 perusahaan dengan target peserta hampir 10,5 juta orang.
Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani menuturkan antusias perusahaan untuk mendaftar masih ada hingga saat ini. Meskipun pada bulan Mei lalu, Kadin sudah menutup pendaftaran tahap ketiga bagi perusahaan yang akan mengikuti vaksinasi gotong royong.
Melihat antusias perusahaan yang ingin mendaftar masih tinggi, Shinta menyebut, pihaknya sedang berdiskusi dengan Bio Farma kemungkinan membuka daftar tunggu (waiting list) bagi perusahaan yang ingin mendaftar vaksinasi tersebut.
"Jadi untuk sementara karena begitu banyaknya jumlah permintaan sementara suplai yang masih sangat sedikit. Kami sedang evaluasi diskusi dengan Biofarma apakah mungkin kami buka juga untuk waiting list," ujar Shinta dalam Dialog Rabu Produktif yang disiarkan melalui kanal YouTube FMB9ID_IKP, Rabu (16/6).
Baca Juga: Satgas: Suplai dan jadwal vaksin Covid-19 terjaga demi penuhi target 1 juta per hari
Adapun dari alokasi vaksin tahap pertama lalu, kata Shinta, pihak swasta memperoleh alokasi 330.000 dosis dari total 500.000 dosis vaksin Sinopharm yang datang. Hal tersebut lantaran, sebagian vaksin Sinopharm juga digunakan bagi perusahaan plat merah yang juga ikut dalam vaksinasi gotong royong.
Adapun untuk kedatangan vaksin gotong royong tahap kedua sebanyak 1 juta dosis, Kadin masih menunggu alokasi yang akan diberikan kepada pihak swasta.
"Alokasi kedua itu datang lagi satu juta itu untuk 2 kali vaksinasi kan. Jadi pesertanya itu ada 500.000 peserta tapi harus dibagi lagi antara perusahaan swasta dengan BUMN. Jadi nanti swasta dapatnya berapa kita sedang tunggu alokasinya," ujar Shinta.
Pada alokasi vaksinasi gotong royong tahap pertama lalu, sesuai arahan pemerintah diprioritaskan untuk sektor manufaktur di daerah Jabotabek. Itu yang menjadi alasan launching vaksinasi gotong royong pada 18 Mei lalu dimulai di kawasan industri Jababeka, Jawa Barat.
Tak hanya itu, prioritas vaksinasi gotong royong juga melihat zonasi penyebaran Covid-19. Shinta menyebutkan, dengan kondisi suplai vaksin yang masih terbatas maka perusahaan diminta bersabar menunggu gilirannya.
Shinta juga terus mengingatkan agar perusahaan terus mengedukasi karyawan yang telah mendapatkan vaksinasi untuk tetap disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan. Serta bagi yang karyawan belum divaksin agar tidak takut untuk menerima vaksinasi nantinya.
"Walaupun sudah divaksin tetap harus mengikuti protokol kesehatan. Ini saya rasa kalau kita lihat belakangan ini, kita lihat banyak yang sudah mulai melemah prokes. Saya rasa ini sangat penting untuk selalu kita ingatkan," kata Shinta.
Selanjutnya: Aturan baru: Vaksinasi pemerintah dan Gotong Royong bisa gunakan vaksin yang sama
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News