kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Antisipasi serangan China, Taiwan intens gelar latihan militer


Selasa, 19 Januari 2021 / 17:55 WIB
Antisipasi serangan China, Taiwan intens gelar latihan militer

Sumber: AP | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo

KONTAN.CO.ID - HSINCHU. Militer Taiwan kembali melakukan latihan tempur yang cukup kompleks pada hari Selasa (19/1). Latihan kali ini berfokus pada strategi untuk menangkis serangan dari China.

Dilansir dari AP, dalam latihan hari ini militer Taiwan menerjunkan armada tank, mortir, dan sejumlah senjata kecil yang bisa bergerak lebih fleksibel.

Direktur Departemen Perang Politik Taiwan, Chen Chong-ji, mengatakan bahwa saat ini Taiwan akan semakin bekerja keras untuk mempertahankan kedaulatannya di tengah tensi tinggi yang terjadi di Selat Taiwan beberapa waktu terakhir.

"Apa pun yang terjadi di sekitar Selat Taiwan, tekad kita untuk menjaga tanah ait kita tidak akan pernah berubah," ungkap Chen, seperti dikutip dari AP.

Lebih lanjut, Chen menjelaskan bahwa latihan kali ini bertujuan untuk menunjukkan tekad Taiwan yang hendak menjaga perdamaian antara kedua belah pihak, yakni Taiwan dan China.

Latihan militer tersebut juga diharapkan bisa meningkatkan keyakinan publik terhadap kemampuan militer negaranya, terutama dalam hal menjaga keamanan menjelang festival Tahun Baru Imlek bulan depan ketika banyak prajurit mengambil cuti.

Baca Juga: Siap unjuk gigi, berikut ini sederet kekuatan tempur baru China di tahun 2021

Latihan militer kali ini dilakukan di pangkalan militer Hukou yang terletak di daerah Hsinchu, pusat industri teknologi tinggi Taiwan. Kawasan industri ini bisa dibilang berkembang cukup cepat meskipun ada ancaman invasi yang terus datang dari China.

Menghadapi ancaman yang terus datang, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berusaha meningkatkan kemampuan pertahanan negara dengan melakukan pembelian senjata miliaran dolar dari sekutu dekatnya, yakni Amerika Serikat (AS).

Beberapa senjata yang didatangkan dari AS seperti versi baru jet tempur F-16, drone bersenjata, sistem roket, dan rudal Harpoon. Tsai juga mendukung produksi dalam negeri melalui program pembangunan kapal selam baru.

Jika dibandingkan dengan kekuatan tempur China, angkatan militer Taiwan memang terbilang sangat kecil. Sebagian besar pasukan angkatan daratnya berasal dari program wajib militer jangka pendek.

Di laut, Taiwan hanya memiliki sekitar 86 kapal, di mana sekitar setengahnya hanyalah kapal rudal ringan yang biasa bertugas untuk patroli pantai.

Selanjutnya: Kedua kalinya dalam satu bulan, kapal perang AS kembali merapat ke Selat Taiwan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

×