kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.326.000 1,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Angkatan Udara Rusia Dinilai Memble saat Perang dengan Ukraina, Mengapa?


Rabu, 02 Maret 2022 / 11:34 WIB
Angkatan Udara Rusia Dinilai Memble saat Perang dengan Ukraina, Mengapa?

Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - WASHINGTON. Sebelum invasi Rusia ke Ukraina, intelijen AS telah memperkirakan kemungkinan serangan sengit oleh Moskow yang akan dengan cepat memobilisasi kekuatan udara Rusia yang besar yang dikumpulkan militernya untuk mendominasi langit Ukraina.

Melansir Reuters, akan tetapi, selama enam hari pertama, Moskow bertindak jauh lebih hati-hati dengan kekuatan udaranya. Kondisi itu membuat para pejabat AS tidak dapat secara tepat menjelaskan apa yang mendorong perilaku Rusia tersebut.

“Mereka belum tentu mau mengambil risiko tinggi dengan pesawat mereka sendiri dan pilot mereka sendiri,” kata seorang pejabat senior pertahanan AS, yang berbicara dengan syarat anonim kepada Reuters.

Meski sangat kalah bersaing dengan militer Rusia dalam hal jumlah dan daya tembak, angkatan udara Ukraina sendiri masih terbang dan pertahanan udaranya masih dianggap layak. Ini menjadi sebuah fakta yang membingungkan para ahli militer.

Baca Juga: Presiden Ukraina ke Uni Eropa: Buktikan bahwa Anda Bersama Kami

Setelah serangan pembuka perang pada 24 Februari, para analis memperkirakan militer Rusia akan segera mencoba menghancurkan angkatan udara dan pertahanan udara Ukraina.

"Itu akan menjadi langkah selanjutnya yang logis dan diantisipasi secara luas, seperti yang terlihat di hampir setiap konflik militer sejak 1938," tulis think-tank RUSI di London, dalam sebuah artikel berjudul "Kasus Misterius Angkatan Udara Rusia yang Hilang."

Sebaliknya, jet tempur angkatan udara Ukraina masih melakukan serangan udara dan serangan darat tingkat rendah. Rusia masih terbang melalui wilayah udara yang diperebutkan.

Baca Juga: Presiden Ukraina ke Uni Eropa: Buktikan bahwa Anda Bersama Kami

Pasukan Ukraina dengan roket permukaan-ke-udara mampu mengancam pesawat Rusia dan menimbulkan risiko bagi pilot Rusia yang mencoba mendukung pasukan darat.

"Ada banyak hal yang mereka lakukan yang membingungkan," kata Rob Lee, seorang spesialis militer Rusia di Institut Penelitian Kebijakan Luar Negeri.

Dia pikir awal perang akan menjadi ajang penggunaan kekuatan secara maksimal oleh Rusia.

"Karena setiap hari ada biaya dan risikonya naik. Dan mereka tidak melakukan itu dan sangat sulit untuk menjelaskannya karena alasan yang realistis," tambahnya.

Kebingungan tentang bagaimana Rusia menggunakan angkatan udaranya muncul ketika pemerintahan Presiden Joe Biden menolak seruan Kyiv untuk zona larangan terbang yang dapat menarik Amerika Serikat secara langsung ke dalam konflik dengan Rusia, yang rencana masa depannya untuk angkatan udaranya tidak jelas.

Baca Juga: Presiden Ukraina: Serangan Rusia terhadap Kota Kharkiv adalah Kejahatan Perang

Pakar militer telah melihat bukti kurangnya koordinasi angkatan udara Rusia dengan formasi pasukan darat, di mana ada sebagian pasukan Rusia dikirim ke depan di luar jangkauan pertahanan udara mereka sendiri.

Itu membuat tentara Rusia rentan terhadap serangan dari pasukan Ukraina, termasuk yang baru dilengkapi dengan drone Turki dan rudal anti-tank AS dan Inggris.

David Deptula, pensiunan jenderal bintang tiga Angkatan Udara AS yang pernah memimpin zona larangan terbang di Irak utara, mengatakan dia terkejut bahwa Rusia tidak bekerja lebih keras untuk membangun dominasi udara sejak awal.

Baca Juga: PBB: 136 Warga Sipil Tewas Termasuk 13 Anak dalam Serangan Rusia di Ukraina

"Rusia menemukan bahwa mengoordinasikan operasi multi-domain tidak mudah," kata Deptula kepada Reuters. "Dan bahwa mereka tidak sebaik yang mereka duga."

Sementara Rusia berkinerja buruk, militer Ukraina sejauh ini melebihi harapan.

Pengalaman Ukraina dari delapan tahun terakhir pertempuran dengan pasukan separatis yang didukung Rusia di timur didominasi oleh perang parit gaya Perang Dunia Pertama.

Sebaliknya pasukan Rusia mendapat pengalaman tempur di Suriah, di mana mereka melakukan intervensi di pihak Presiden Bashar al-Assad, dan menunjukkan beberapa kemampuan untuk menyinkronkan manuver darat dengan serangan udara dan pesawat tak berawak.

Baca Juga: Menlu Rusia Mengatakan Ada Bahaya Ukraina Memperoleh Senjata Nuklir

Kemampuan Ukraina untuk terus menerbangkan jet angkatan udara adalah demonstrasi nyata dari ketahanan negara dalam menghadapi serangan dan telah menjadi pendorong moral, baik untuk militernya sendiri dan rakyat Ukraina, kata para ahli.

Hal ini juga menyebabkan mitologi angkatan udara Ukraina, termasuk kisah tentang jet tempur Ukraina yang konon seorang diri menjatuhkan enam pesawat Rusia, dijuluki online sebagai "The Ghost of Kyiv".

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×