Sumber: Kyodo | Editor: Prihastomo Wahyu Widodo
KONTAN.CO.ID - TOKYO. Kementerian Pertahanan Jepang resmi mengajukan permintaan anggaran pertahanan untuk tahun fiskal 2022. Jumlahnya mencapai 5,4 triliun yen, atau sekitar US$ 49 miliar.
Sebagai perbandingan, anggaran pertahanan Jepang untuk tahun fiskal 2021 adalah 5,3 triliun yen. Nilai ini menandai kenaikan anggaran selama 10 tahun berturut-turut.
Jumlah itu belum termasuk pengeluaran yang terkait dengan menjadi tuan rumah pangkalan militer AS, yang mencapai 200 miliar yen per tahun.
Peningkatan anggaran pertahanan Jepang ini jelas bertujuan untuk mempercepat peningkatan kemampuan dalam domain baru, dan mempromosikan pengembangan teknologi baru untuk menghadapi kehadiran militer China yang semakin meningkat.
Dilansir dari Kyodo, permintaan anggaran untuk tahun 2022 tersebut telah diajukan oleh Kementerian Pertahanan Jepang pada hari Selasa (31/8), sebelum nantinya harus dibahas terlebih dahulu oleh parlemen.
Baca Juga: Pantauan IAEA, Korea Utara disebut mulai membangun reaktor nuklir kembali
Rencana belanja militer Jepang tahun 2022
Kementerian Pertahanan Jepang mengatakan, mereka akan mengabaikan biaya upgrade 70 unit jet tempur F-15, yang rencananya akan menerima rudal baru dengan biaya mencapai 398,0 miliar yen.
Sebagai gantinya, pengeluaran akan dialihkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan. Jumlahnya naik 114,1 miliar yen menjadi 325,7 miliar yen.
Beberapa teknologi yang akan menjadi fokus termasuk pesawat tanpa awak yang menggunakan kecerdasan buatan yang akan disiapkan untuk mendukung jet tempur generasi berikutnya.
Anggaran itu juga mencakup pengembangan sistem spektrum elektromagnetik untuk menembak jatuh drone dan ancaman udara lainnya dengan laser energi tinggi atau gelombang mikro.
Baca Juga: Singgung kebrutalan di era kolonial, Korea Utara minta Jepang bertobat
Dari total anggaran yang diajukan, 130,0 miliar yen di antaranya akan digunakan kementerian untuk membeli lebih banyak jet tempur siluman canggih seri F-35.
Sementara 10,2 miliar yen akan digunakan untuk pengadaan kapal angkut kecil dan menengah untuk mendukung operasi pertahanan pulau terpencil di barat daya Jepang.
Kementerian Pertahanan Jepang berencana menempatkan unit rudal di Pulau Ishigaki untuk memperkuat kemampuan pertahanan di sekitar rantai kepulauan Senkaku yang disengketakan dengan China.
Anggaran sebesar 37,9 miliar yen juga disiapkan untuk pengadaan rudal standoff yang akan diluncurkan dari berbagai platform, termasuk kapal dan pesawat.
Belum cukup sampai di situ, Kementerian Pertahanan Jepang juga meminta 5,8 miliar yen untuk memodifikasi radar untuk kapal baru yang dilengkapi dengan sistem pencegat rudal Aegis.
Meski masih harus melalui berbagai proses untuk mendapat persetujuan, permintaan anggaran untuk tahun depan ini hampir dipastikan akan disetujui mengingat situasi keamanan kawasan yang memang sedang tidak menentu.
Selanjutnya: Cari cara hadapi China, partai berkuasa Jepang dan Taiwan bertemu
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News