kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Ancaman Siber Meningkat, BI Perkuat Perlindungan Keuangan Digital


Sabtu, 01 November 2025 / 07:48 WIB
Ancaman Siber Meningkat, BI Perkuat Perlindungan Keuangan Digital
ILUSTRASI. Ancaman Siber Meningkat, BI Perkuat Perlindungan Keuangan Digital

Reporter: Siti Masitoh | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Bank Indonesia (BI) mencatat ancaman siber terhadap sistem keuangan nasional semakin besar setiap tahun. BI siapkan Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 untuk perkuat keamanan digital dan memberi rasa aman kepada nasabah serta pelaku industri perbankan.

BI mencatat jumlah ancaman siber di Indonesia mencapai lebih dari 370 juta serangan sepanjang tahun 2024. Jumlah itu meningkat sekitar 25% dibandingkan tahun sebelumnya.  

Deputi Gubernur BI Filianingsih Hendarta menyebut lonjakan tersebut sebagai peringatan penting di tengah pesatnya digitalisasi sistem pembayaran nasional.  

> “Kita harus menjaga kepercayaan masyarakat terhadap layanan digital. Jangan sampai kepercayaan yang sudah terbentuk hilang karena serangan siber yang tidak tertangani dengan baik,” ujar Filianingsih dalam *Opening Ceremony Day 2 FEKDI X IFSE 2025*, Jumat (31/10/2025).  

Baca Juga: Ada yang Naik Mulai 1 Nov 2025, Cek Harga Pertalite, Pertamax, Dexlite & Pertadex

BI Perkuat Sistem Keamanan Digital Nasional  

Filianingsih menjelaskan, Bank Indonesia telah menyiapkan langkah antisipatif melalui Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2030 yang akan dijalankan bertahap mulai 2025 hingga 2030.  

Blueprint ini menjadi panduan strategis untuk:  

- Memperkuat infrastruktur digital sistem pembayaran  
- Mendorong kolaborasi industri dan inovasi teknologi finansial (fintech)  
- Memperluas kerja sama internasional di bidang keamanan siber dan sistem pembayaran  

“BI tidak hanya memperkuat infrastruktur digital, tetapi juga menata ekosistem industri, mendorong inovasi, serta memperluas kerja sama internasional agar Indonesia tidak tertinggal,” jelasnya.  

Langkah ini menjadi bagian dari strategi digitalisasi sistem keuangan nasional, termasuk upaya menjaga keamanan data dan kepercayaan masyarakat terhadap transaksi elektronik dan digital banking.  

Tonton: Hari Oeang Republik Indonesia, Ini Sejarah Awal Lahirnya Rupiah

Pertumbuhan Internet dan Tantangan Keamanan Siber  

Menurut data BI, penetrasi internet di Indonesia telah mencapai 80,66%, atau sekitar 229 juta pengguna dari total populasi nasional. Secara global, penetrasi pengguna internet berada di angka 68,7% dari sekitar 6,66 miliar penduduk dunia.  

Dengan konektivitas digital yang semakin luas, risiko keamanan siber meningkat signifikan, baik pada sektor perbankan, fintech, maupun sistem pembayaran nasional seperti QRIS dan BI-FAST.  

Filianingsih menegaskan bahwa penguatan keamanan siber menjadi kunci utama dalam menjaga keberlanjutan sistem pembayaran digital serta menjaga kepercayaan publik terhadap transformasi digital nasional.  

BI terus memperkuat kolaborasi dengan otoritas keuangan, pelaku industri, dan lembaga keamanan digital untuk membangun sistem pertahanan siber nasional yang lebih tangguh.  Selain itu, BI juga mendorong penerapan standar keamanan data dan mekanisme mitigasi risiko siber bagi seluruh penyelenggara jasa keuangan digital.  

Langkah ini diharapkan dapat memastikan bahwa pertumbuhan ekonomi digital Indonesia tetap aman, inklusif, dan berkelanjutan di tengah dinamika global yang semakin kompleks.  

 

Selanjutnya: Saham Amazon Cetak Rekor Tertinggi, Didukung Lonjakan Bisnis Cloud AWS

Menarik Dibaca: Manfaat Jus Alpukat ​untuk Pasien Asam Urat, Cek Informasi Selengkapya di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

×