kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Alokasi dana PEN belum dongkrak kredit, begini kata bankir


Jumat, 22 Januari 2021 / 09:15 WIB
Alokasi dana PEN belum dongkrak kredit, begini kata bankir

Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Tendi Mahadi

Beberapa bank daerah juga catatkan realisasi dana PEN. PT BPD Sumatera Utara (Bank Sumut) misalnya sudah menyalurkan dana Rp 1,3 triliun kepada 9.607 debitur per 19 Januari 2021. 

Sekretaris Perusahaan Bank Sumut Syahdan Siregar pun mengakui kalau realisasinya memang masih belum sesuai target. Adapun, alokasi dana PEN ke Bank Sumut tercatat sebesar Rp 1 triliun dengan target penyaluran Rp 2 triliun. Untuk itu, pihaknya telah mengajukan permohonan untuk perpanjangan sampai dengan Oktober 2021. 

Walau belum bisa mendongkrak kredit secara industri, Syahdan turut mengamini kalau penyaluran dana PEN sejatinya cukup efektif. Terutama untuk membantu perekonomian masyarakat yang terdampak pandemi Covid-19. 

Baca Juga: Sasar anak muda, BNI siap tebar KPR bagi milenial

Segendang sepenarian, PT BPD Bali menyebut total alokasi dana PEN yang diperoleh perseroan mencapai Rp 700 miliar. Adapun, realisasinya menurut Direktur BPD Bali Made Lestara Widiatmika nilainya sudah mencapai Rp 2,3 triliun. "Dana tersebut 61,94% disalurkan ke sektor produktif dan 38,06% ke konsumtif," katanya. 

Walau alokasinya kecil, menurut Lestara alokasi itu cukup mendongkrak kredit BPD Bali. Dia mengungkap tahun 2020 realisasi kredit perseroan sudah menembus Rp 19,14 triliun atau naik 3,99% secara yoy. "Realisasi itu lebih tinggi dari pertumbuhan kredit (industri) di Bali yang sampai dengan November 2020 hanya sebesar 1,61% yoy," imbuhnya. 

Kemungkinan besar pergerakan kredit baru terjadi di tahun 2021. Apalagi, di tahun 2021 pemerintah melalui Kementerian Keuangan tetap  melanjutkan program PEN tersebut. Nilai alokasi dananya pun sama dengan tahun lalu yakni Rp 66,99 triliun. 

Optimisme itu juga digaungkan oleh dua lembaga. OJK sebagai regulator di sektor keuangan memprediksi kredit di 2021 bisa tumbuh 6%-7%. Sementara BI lebih optimis dengan memasang target sebesar 7%-9% di akhir tahun. 

Selanjutnya: Susunan direksi BRI dirombak besar-besaran, direktur keuangan diganti

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×