kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.503.000   7.000   0,47%
  • USD/IDR 15.479   21,00   0,14%
  • IDX 7.723   -12,11   -0,16%
  • KOMPAS100 1.200   -1,91   -0,16%
  • LQ45 958   -0,97   -0,10%
  • ISSI 232   -0,58   -0,25%
  • IDX30 492   -0,52   -0,10%
  • IDXHIDIV20 591   0,04   0,01%
  • IDX80 137   -0,18   -0,13%
  • IDXV30 142   -0,21   -0,15%
  • IDXQ30 164   -0,28   -0,17%

Aksi Saling Dukung Xi Jinping dan Vladimir Putin


Kamis, 19 Oktober 2023 / 10:42 WIB
Aksi Saling Dukung Xi Jinping dan Vladimir Putin
ILUSTRASI. Xi Jinping menegaskan kembali bahwa Tiongkok mendukung upaya Moskow dalam menjaga kedaulatan nasionalnya. Aleksey Druzhinin/Kremlin via REUTERS

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Presiden China Xi Jinping menegaskan kembali bahwa Tiongkok mendukung upaya Moskow dalam menjaga kedaulatan nasional, keamanan, dan kepentingan pembangunannya. 

Mengutip Bloomberg yang mengutip pernyataan pemerintah China, Xi mengatakan kepada Putin dalam pertemuan di Beijing bahwa memperdalam hubungan antara Tiongkok dan Rusia bukanlah solusi yang bijaksana namun merupakan solusi jangka panjang.

"Tiongkok ingin bekerja sama dengan Moskow untuk memastikan keamanan pangan dan energi, dan ingin melihat kemajuan substansial dalam jaringan pipa gas alam antara kedua negara dan Mongolia sesegera mungkin," tambah Xi.

Pipa gas tersebut, yang dikenal sebagai Power of Siberia 2, dimaksudkan untuk menyalurkan pasokan dari ladang Gazprom di Yamal dan Siberia bagian barat ke Tiongkok melalui Mongolia. Selama berbulan-bulan, pemerintah Rusia mengatakan pembicaraan dengan Tiongkok “dalam tahap akhir”. Namun kemajuan nyata belum terlihat sampai saat ini.

Proyek tersebut, yang pembangunannya akan memakan waktu bertahun-tahun setelah disetujui, akan membantu meningkatkan total pengiriman gas Rusia ke Tiongkok karena Moskow mencari tetangga raksasanya di Asia untuk menggantikan Eropa sebagai pelanggan gas utamanya.

Baca Juga: Media Pemerintah Vietnam: Putin Menerima Undangan untuk Kunjungi Hanoi

“Rusia memiliki pilihan terbatas karena ketergantungan ekonominya pada Tiongkok semakin dalam – meskipun Moskow memahami kesulitannya,” kata Philipp Ivanov, peneliti senior di Asia Society di New York. 

Dia menambahkan, "Namun investasi Tiongkok di Rusia masih sangat kecil. Perusahaan-perusahaan Tiongkok mewaspadai risiko politik, sanksi sekunder, korupsi, dan ketidakpastian pasar Rusia secara keseluruhan.”

Saling dukung

Sebelumnya, Putin juga tampak mendukung Xi terkait kebijakan Belt and Road Initiative. 

Melansir Reuters, Putin menilai, Belt and Road Inisiative alias Inisiatif Sabuk dan Jalan Tiongkok (BRI) sebagai keinginan untuk bekerja sama di arena global.  

“Kami melihat bahwa beberapa orang menganggapnya sebagai upaya China untuk menghancurkan negara lain, tetapi kami tidak melihatnya seperti itu: kami hanya melihat keinginan untuk bekerja sama,” demikian yang disiarkan kantor berita Rusia RIA mengutip ucapan Putin pada Minggu (15/10/2023).

Sementara, dalam wawancara dengan China Media Corporation, Putin mengatakan, “Menurut saya, keuntungan utama dari konsep kerja sama yang diusulkan Tiongkok adalah dalam kerangka kerja sama, tidak ada yang memaksakan apa pun pada orang lain.” 

Baca Juga: Senyum Hangat Xi Jinping Sambut Vladimir Putin di Beijing

Putin juga menegaskan, ciri unik China dalam membangun hubungan dengan negara lain saat ini adalah tidak ada tekanan atau memaksakan apa pun pada siapa pun. 

"Mereka hanya memberikan peluang", kata Putin seperti dikutip televisi pemerintah China di Moskow.

“Inilah perbedaan antara Inisiatif Sabuk dan Jalan Presiden Xi Jinping dan proyek-proyek lain yang dilakukan oleh negara-negara yang bernuansa kolonial,” kata Putin.

Dia juga mengatakan Belt and Road Initiative tepat waktu dan berkembang dengan baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Penerapan Etika Dalam Penagihan Kredit Macet Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK

×