Sumber: BBC | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
Pada hari-hari awal, virus itu terlacak di sebuah "pasar basah" di Wuhan, provinsi Hubei. Diduga, di sinilah tempat virus corona melakukan lompatan dari hewan ke manusia.
Tetapi para ahli sekarang percaya, hal itu mungkin hanya diperkuat di sana. Asal-usul virus belum tentu dari sana.
Penelitian menunjukkan bahwa virus corona yang mampu menginfeksi manusia mungkin telah beredar tanpa terdeteksi pada kelelawar selama beberapa dekade.
Baca Juga: Menengok Wuhan, satu tahun setelah wabah virus corona menerjang
Desember lalu, seorang dokter China di Rumah Sakit Pusat Wuhan - Li Wenliang - mencoba memperingatkan sesama petugas medis tentang kemungkinan berjangkitnya penyakit baru. Namun, sang dokter diberitahu oleh pihak kepolisian untuk berhenti membuat pernyataan palsu dan dia diselidiki karena menyebarkan rumor.
Hingga akhirnya, Dr Li meninggal pada Februari setelah tertular virus corona saat merawat pasien di kota.
Pada bulan April, kecurigaan dan tuduhan muncul bahwa virus itu mungkin bocor dari laboratorium di Wuhan.
Baca Juga: Penelitian, golongan darah ini lebih banyak terinfeksi Covid-19
Badan intelijen nasional AS mengatakan pada saat itu bahwa virus itu bukan buatan manusia atau hasil rekayasa genetika. Para pejabat sedang menyelidiki apakah wabah itu dimulai melalui kontak dengan hewan atau melalui kecelakaan laboratorium.
Laporan terbaru di media China menunjukkan bahwa Covid-19 bisa dimulai di luar China.
Tetapi para analis mengatakan laporan itu tidak berdasar, dan kampanye tersebut mencerminkan kecemasan dalam kepemimpinan di Beijing tentang kerusakan reputasi internasional negara itu akibat pandemi.
Selanjutnya: Telah bermutasi menjadi ratusan jenis, virus corona makin sulit dibendung
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News