Sumber: Reuters | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Pada Senin (17/5/2021), India melaporkan penurunan lebih lanjut dalam kasus virus corona baru. Akan tetapi, angka kematian harian tetap di atas level 4.000. Para ahli mengatakan, data tersebut tidak dapat diandalkan karena kurangnya pengujian di daerah pedesaan tempat virus menyebar dengan cepat.
Melansir Reuters, selama berbulan-bulan, tidak ada tempat di dunia yang terkena pandemi lebih keras daripada India. Hal ini karena virus corona jenis baru memicu lonjakan infeksi yang telah meningkat menjadi lebih dari 400.000 kasus setiap hari.
Bahkan dengan penurunan kasus corona selama beberapa hari terakhir, para ahli mengatakan tidak ada kepastian bahwa infeksi telah mencapai puncaknya. Hal ini mengingat kekhawatiran yang berkembang, baik di dalam maupun luar negeri, atas varian B.1.617 yang sangat menular yang pertama kali ditemukan di India.
"Masih banyak bagian negara yang belum mengalami puncak, mereka masih mencatatkan kenaikan kasus," kata Kepala Ilmuwan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Soumya Swaminathan seperti dikutip di surat kabar Hindu.
Baca Juga: Dilanda badai Covid-19, India hadapi beban anggaran vaksin yang besar
Swaminathan merujuk pada tingkat positif corona nasional yang "sangat tinggi", sekitar 20% dari tes yang dilakukan. Ini bisa menjadi pertanda bahwa mungkin akan ada serangan yang lebih buruk akan datang di India.
"Pengujian masih tidak memadai di banyak negara bagian. Dan ketika Anda melihat tingkat positif pengujian yang tinggi, jelas kami tidak cukup menguji," jelasnya seperti yang dikutip Reuters.
Dia menambahkan, "Jadi, angka absolut sebenarnya tidak berarti apa-apa ketika diambil sendiri; angka tersebut harus diambil dalam konteks seberapa banyak pengujian dilakukan, dan menguji tingkat kepositifan."
Baca Juga: Kasus harian Covid-19 di India turun di bawah 300.000, WHO beri peringatan ini
Setelah mulai menurun minggu lalu, data yang dirilis Kementerian Kesehatan menunjukkan, tingkat infeksi baru selama 24 jam terakhir berada pada angka 281.386 kasus pada hari Senin. Angka ini turun di bawah level 300.000 untuk pertama kalinya sejak 21 April lalu. Adapun jumlah kematian harian mencapai 4.106 kasus.