Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tahun 2021, PT Intikeramik Alamasri Industri Tbk (IKAI) akan mempercepat langkah penguatan segmen bisnis keramiknya. Manajemen IKAI berharap segmen ini bisa menjadi pendorong bisnis IKAI di sepanjang tahun ini. Sambil jalan, IKAI juga terus membenahi bisnis perhotelan yang terdampak langsung oleh pandemi Covid-19.
Melansir laporan keuangan IKAI periode Januari-September 2020, penjualan keramik IKAI naik hingga 1.329% yoy dari sebelumnya Rp 1,35 miliar di September 2019 menjadi Rp 19,4 miliar di periode yang sama tahun lalu. Namun, pendapatan dari segmen hotel justru turun 47% yoy menjadi Rp 29,63 miliar.
Sebagai upaya untuk melanjutkan tren penjualan keramik yang ciamik, anak usaha IKAI, PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) yang bergerak di bisnis keramik telah menyiapkan sejumlah agenda bisnis.
Angelica Lie, Direktur Pelaksana PT Internusa Keramik Alamasri (INKA) mengatakan perusahaan terus memperluas jaringan distribusinya dengan memperkuat kehadiran Essenza di pasar domestik terutama wilayah Jawa.
Baca Juga: Industri Keramik Bakal Terungkit Kalau Larangan Barang Impor Diketok Kementerian PUPR
"Saat ini Internusa Keramik Alamasri telah menjalin kemitraan dengan lebih 400 outlet yang tersebar di seluruh pulau Jawa dan Bali sebagai pusat aktivitas bisnis properti baik untuk perumahan residensial, bisnis perkantoran dan pariwisata di Indonesia," jelasnya kepada Kontan.co.id, Rabu (21/4).
Adapun khusus untuk kerjasama distribusi melalui kemitraan dengan Mitra 10, sampai saat ini keramik Essenza sudah terdistribusi di 9 toko dan outlet besar Mitra 10. Angelica mengungkapkan, dalam kemitraan tersebut brand Essenza mendapat tempat khusus untuk memudahkan konsumen berkonsultasi dan memilih ragam keramik sesuai kebutuhan mereka.
Angelica bilang, rencana ke depannya, Internusa Keramik Alamasri terus mengejar peluang perluasan jaringan distribusi ke luar Jawa-Bali, termasuk prospek pertumbuhan properti perumahan di ibu kota baru dan juga beberapa kota utama di Kawasan Indonesia Timur seperti Makassar dan Manado.
"Program-program pemerataan pembangunan infrastruktur di luar Jawa-Bali yang dilakukan pemerintah secara besar-besaran serta inisiatif pemindahan Ibukota ke Kalimantan menjadi katalis utama dalam mendorong pertumbuhan ekonomi di luar Jawa, khususnya pada sektor properti," kata Angelica.