kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada penembakan teroris di Mabes Polri, media asing ikut memberitakan


Kamis, 01 April 2021 / 11:45 WIB
Ada penembakan teroris di Mabes Polri, media asing ikut memberitakan

Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - Jakarta. Tak hanya ramai di dalam negeri, aksi penembakan terguga teroris di Mabes Polri juga ramai di luar negeri. Sejumlah media di luar negeri ikut mengabarkan aksi penembakan yang diduga teroris di Mabes Polri tersebut.

Penembakan yang diduga aksi teror terjadi di Markas besar Polri, Jakarta Selatan pada (31/3/2021). Seorang wanita berpakaian hitam berusaha masuk ke lingkungan Mabes Polri, tapi tak lama setelah itu ia jatuh tersungkur, dilumpuhkan polisi.

Penembakan di Mabes Polri ini terjadi tak lama setelah kepolisian melakukan sejumlah penggerebekan terhadap terduga teroris, usai terjadi teror bom bunuh diri di Makassar pada Minggu (28/3/2021). Peristiwa "dugaan serangan teror" di Mabes Polri ini seketika mendapatkan sorotan dari media China, Qatar, dan India, berikut Kompas.com rangkum:

1. Al Jazeera

Media yang berbasis di Doha, Qatar, mengutip dari media lokal, melaporkan bahwa satu orang ditembak mati dalam baku tembak terkait "dugaan serangan teror" di kompleks markas besar polisi nasional Indonesia pada Rabu (31/3/2021). Disebutkan tersangka yang ditembak itu terlihat seorang diri dan meninggal seketika di tempat kejadian setelah ditembak polisi, mengutip saluran TVOne.

Polisi disebut tidak menanggapi permintaan komentar untuk memverifikasi laporan tersebut. Kemudian, mendeskripsikan sosok sendirian yang ditembak polisi sebelum jatuh ke tanah, merujuk sumber dari MetroTV dan stasiun penyiaran besar lainnya yang dikutip.

Tubuhnya terbaring tak bergerak setelah itu, dengan laporan menyebutnya sebagai "dugaan serangan teror". Peristiwa di Mabes Polri di pusat kota Jakarta terjadi beberapa hari setelah 2 pelaku bom bunuh diri menyerang sebuah katedral di kota Makassar di pulau Sulawesi dan melukai sekitar 20 orang.

"Pasangan pengantin baru" yang menyerang gereja tersebut adalah anggota kelompok pro-ISIS (ISIS) Jamaah Ansharut Daulah (JAD), kata polisi, memperingatkan kemungkinan serangan. Pos terdepan polisi telah sering menjadi sasaran kelompok bersenjata Indonesia di masa lalu, demikian diberitakan Al Jazeera yang dilansir Kompas.com pada Rabu (31/3/2021).

Baca juga: Orang yang terobos pintu khusus pejalan kaki di Mabes Polri ditembak

2. South China Morning Post (SCMP)

Media China menyebutkan polisi mengepung sosok orang yang mati ditembak oleh pihaknya, karena "dugaan serangan teror" di Mabes Polri. Orang itu mati ditembak setelah masuk ke kompleks markas polisi nasional Indonesia pada Rabu (31/3/2021), yang tampaknya hanya seorang diri.

Polisi disebutkan SCMP tidak menanggapi permintaan untuk memverifikasi laporan tersebut. Kemudian, SCMP yang dilansir Kompas.com pada Rabu (31/3/2021) meyebutkan bahwa peristiwa "dugaan serangan teror" di Mabes Polri terjadi tak lama setelah bom bunuh diri di Makassar, Sulawesi, yang telah melukai 20 orang.

Negara berpenduduk mayoritas Muslim terbesar di dunia ini dikatakan telah lama berjuang melawan militansi Islam dan telah mengalami sejumlah serangan dahsyat dalam 2 dekade terakhir.

Di antaranya, Bom Bali 2002 yang merupapkan serangan teror terburuk yang pernah terjadi di negara itu hingga menewaskan lebih dari 200 orang, terutama turis asing. Pasukan keamanan Indonesia secara teratur menangkap tersangka militan dan serangan sering kali dilakukan di tingkat rendah dan menargetkan pasukan keamanan dalam negeri.

Salah satu serangan mematikan besar terakhir di negara itu terjadi pada 2018, ketika belasan orang terbunuh setelah keluarga pelaku bom bunuh diri meledakkan diri di gereja-gereja selama kebaktian Minggu di kota terbesar kedua di Indonesia, Surabaya. Keluarga itu, termasuk 2 anak perempuan yang berusia masing-masing 9 dan 12 tahun.

Ada satu keluarga lain yang terdiri dari 5 orang, yang melakukan pemboman bunuh diri di markas polisi. Semuanya berasal dari kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD), yang telah berjanji setia kepada ISIS.

Baca juga: Densus 88 menangkap 22 terduga teroris di Jakarta, Sumbar, dan Sumut

3. Khaleej Times

Media yang berbasis di India memberitakan secara singkat bahwa suara tembakan terdengar di kompleks Mabes Polri pada Rabu (31/3/2021), menurut laporan media lokal Indonesia. Namun, polisi tidak menanggapi permintaan komentar untuk memverifikasi laporan yang muncul soal "dugaan serangan teror".

Gambar-gambar dari MetroTV dan stasiun penyiaran besar lainnya menunjukkan apa yang tampak seperti sosok sendirian yang ditembak sebelum jatuh ke tanah. Tubuhnya terbaring tak bergerak sesudahnya, dengan laporan menyebut orang itu sebagai tersangka pelaku "dugaan serangan teror".

Seperti laporan media asing lainnya, yaitu Al Jazeera dan SCMP, Khaleej Times yang dilansir Kompas.com pada Rabu (31/3/2021), juga menyebutkan bahwa kejadian di Mabes Polri adalah peristiwa dugaan teror yang terjadi setelah serangan bom bunuh diri di Makassar. Pos terdepan polisi disebutkan memang telah sering menjadi sasaran ekstremis Indonesia di masa lalu.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Dugaan Serangan Teror di Mabes Polri Jakarta Disorot Media Asing ",


Penulis : Shintaloka Pradita Sicca
Editor : Shintaloka Pradita Sicca

Selanjutnya: Mabes Polri diduga diserang teroris, begini respons Istana Kepresidenan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

×