kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Ada Insentif dari BI, Bank Kian Memacu Penyaluran Kredit UMKM


Sabtu, 12 Februari 2022 / 07:45 WIB
Ada Insentif dari BI, Bank Kian Memacu Penyaluran Kredit UMKM

Reporter: Ferrika Sari | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) tebar insentif bagi bank yang menyalurkan kredit di sektor prioritas dan usaha mikro kecil dan menengah (UKMK). Pemberian insentif ini berlaku mulai Maret 2022 hingga Desember 2024. 

BI memberikan insentif berupa pelonggaran atas kewajiban pemenuhan Giro Wajib Minimum (GWM) rupiah. Selain itu, pemberian insentif bagi bank yang memenuhi pencapaian rasio pembayaran inklusif makroprudensial (RPIM). 

Perbankan mendukung kebijakan tersebut. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) misalnya, menilai kebijakan ini akan mendorong likuiditas perbankan menjadi lebih longgar sehingga membuka ruang luas untuk meningkatkan penyaluran kredit. 

Direktur Bisnis UMKM BNI Muhammad Iqbal bilang, pelonggaran GWM bisa mendorong pencapaian target RPIM sebesar 30% pada 2024. Melalui stimulus tersebut, BNI dapat memaksimalkan penyaluran kredit UMKM. "Pembiayaan kepada UMKM merupakan bagian rantai pasok dari nasabah korporasi dan rantai nilai pada segmen ekspor," kata Iqbal, Jumat (11/2). 

Baca Juga: Ini Kontribusi Portofolio Mandiri Capital Indonesia bagi Bisnis Bank Mandiri

Menurut Iqbal, insentif yang sama juga dapat memperkuat penyaluran kredit melalui ekosistem pendidikan, kesehatan, pertanian, pariwisata, hingga perikanan. Perusahaan dapat memperkuat permodalan pelaku usaha untuk tembus pasar global.

Kemudian memperkuat penyaluran kredit seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). Oleh karena itu, BNI akan memanfaatkan pelonggaran ini untuk pembiayaan kemitraan dengan BPR, koperasi dan fintech

PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) menilai kebijakan ini dapat mendorong peningkatan proporsi kredit UMKM secara nasional. Hal ini selaras dengan visi BRI untuk mendorong porsi kredit UMKM mencapai 85%. Hingga 2021, porsi kredit UMKM BRI baru 83,86%. 

"Sebagai penyalur kredit terhadap UMKM terbesar di Indonesia, BRI akan terus fokus terhadap pemberdayaan UMKM salah satunya melalui pembiayaan," terang Sekretaris Perusahaan BRI Aestika Oryza Gunarto.

Untuk mencapai target tersebut, BRI mendorong pelaku usaha naik kelas lewat program edukasi dan pendampingan. Kemudian menyasar segmen ultra mikro untuk pertumbuhan baru. Dibarengi digitalisasi bisnis untuk memberi layanan lebih cepat dan efisien. 

Baca Juga: Bank Mandiri Catat Transaksi Wholesale Lewat Kopra Capai Rp 13.500 Triliun pada 2021

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) akan terus fokus membangun sektor UMKM di Indonesia. Direktur Jaringan & Retail Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan, perusahaan menyambut program ini secara terbuka. 

"Bank Mandiri berkomitmen dan siap mendukung pengembangan UMKM melalui strategi portofolio pada komposisi wholesale dan retail. Kami merencanakan pertumbuhan UMKM tahun ini lebih dari 10%," terang Aquarius. 

Sepanjang 2021, penyaluran kredit Mandiri di sektor UMKM naik 15% yoy mencapai Rp 103,5 triliun berkat program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Tercatat penyaluran KUR Bank Mandiri berhasil memenuhi target pemerintah sebesar Rp 35 triliun pada tahun lalu. 



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×