Sumber: Yonhap,Yonhap | Editor: S.S. Kurniawan
Jet tempur tersebut berpilot tunggal, bermesin ganda dengan teknologi siluman melebihi kemampuan Dassault Rafale atau Eurofighter Typhoon, namun tidak lebih baik dari Lockheed Martin F-35 Lightning II.
Pesawat tempur itu akan dilengkapi radar AESA yang diproduksi Elta, IRST, dan kemampuan datalink. Lalu, kemampuan interceptor dan supercruise berkecepatan tinggi, teknologi siluman dasar, dan kemampuan multifungsi.
Menurut laporan Yonhap, Pemerintah Indonesia menanggung 20% dari biaya pengembangan proyek jet tempur KF-X mencapai 8,8 triliun won atawa sekitar Rp 108 triliun.
Dengan menanggung 20% dari nilai proyek jet tempur siluman itu, berarti Indonesia harus membayar sekitar 1,7 triliun won atau berkisar Rp 21 triliun.
Kesepakatan ini Indonesia teken pada 2011 lalu. Secara bertahap, negara kita harus menyetorkan pembiayaan proyek tersebut setiap tahun hingga 2026.
Pejabat Pemerintah Korea Selatan yang mengetahui masalah ini kepada Yonhap mengatakan, dalam proyek itu, Indonesia sudah membayar 227,2 miliar won atau Rp 2,8 triliun.
Selanjutnya: FC-31, jet tempur siluman China berkecepatan 2.200 km per jam
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News