Sumber: Channel News Asia | Editor: S.S. Kurniawan
KONTAN.CO.ID - BEIJING. China melaporkan kematian akibat virus corona baru pada Kamis (14/1), yang pertama dalam delapan bulan terakhir, ketika negara itu berjuang untuk menahan kebangkitan kasus.
China sebagian besar telah mengendalikan virus corona setelah penguncian yang ketat, pengujian massal, dan pembatasan perjalanan. Tetapi, beberapa pekan terakhir telah melihat jumlahnya meningkat lagi, terutama di Utara.
Melansir Channel News Asia, Komisi Kesehatan Nasional China melaporkan 138 kasus baru virus corona pada Kamis (14/1), penghitungan satu hari tertinggi sejak Maret tahun lalu.
Sebanyak 124 kasus baru adalah infeksi lokal, 81 di antaranya tercatat di Provinsi Hebei yang mengelilingi Kota Beijing dan 43 lainnya di Provinsi Heilongjiang di Timur Laut China.
Baca Juga: 4 Gejala virus corona ini menunjukkan imunitas bisa bertahan lebih lama
Tidak ada perincian yang Komisi Kesehatan Nasional China berikan tentang kematian terbaru akibat virus corona, kecuali kasusnya terjadi di Hebei, di mana pemerintah telah mengunci beberapa kota di provinsi itu.
Hanya, Global Times melaporkan, pasien Covid-19 yang meninggal pada Rabu (13/1) sore adalah seorang wanita yang memiliki penyakit penyerta dan kondisinya sangat parah saat perawatan.
Lockdown banyak kota
Pihak berwenang pekan lalu meluncurkan uji coba massal dan menutup jaringan transportasi, sekolah, dan toko di ibu kota Hebei, Shijiazhuang, pusat wabah virus corona terbaru di China.
Xingtai yang bertetangga, rumah bagi 7 juta orang, juga telah dikunci sejak Jumat (8/1) pekan lalu, seperti halnya 5 juta orang di Kota Langfang.
Baca Juga: Wabah baru corona muncul, Provinsi Heilongjiang di China umumkan keadaan darurat