kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

6 Fakta Penting Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Ditembakkan ke Ukraina


Jumat, 10 Maret 2023 / 12:24 WIB
6 Fakta Penting Rudal Hipersonik Kinzhal Milik Rusia yang Ditembakkan ke Ukraina
ILUSTRASI. Rusia mengatakan telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal sebagai bagian dari gelombang serangan besar-besaran di Ukraina.

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - MOSKOW. Pada Kamis (9/3/2023), Rusia mengatakan pihaknya telah menembakkan rudal hipersonik Kinzhal sebagai bagian dari gelombang serangan besar-besaran di Ukraina.

AP memberitakan, rentetan lebih dari 80 rudal Rusia dan sejumlah kecil drone yang meledak menghantam bangunan tempat tinggal dan infrastruktur penting di seluruh Ukraina pada hari Kamis, menewaskan enam orang dan menyebabkan ratusan ribu orang tanpa pemanas atau listrik.

Serangan terbesar dalam tiga minggu terakhir itu juga menempatkan pembangkit nuklir terbesar di Eropa dalam bahaya dengan mematikannya dari jaringan listrik selama berjam-jam sebelum akhirnya disambungkan kembali. 

Karena pembangkit nuklir membutuhkan daya konstan untuk menjalankan sistem pendingin guna menghindari kehancuran, ancaman terbaru terhadap pembangkit Zaporizhzhia kembali menimbulkan momok bencana nuklir.

Sirene serangan udara meraung sepanjang malam saat serangan itu menargetkan wilayah yang luas, termasuk Ukraina barat, yang jauh dari garis depan. 

Baca Juga: Kota-Kota Ukraina Dihantam Rudal Rusia, Pasokan ke Pembangkit Listrik Nuklir Terputus

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan serangan yang terjadi saat banyak orang tengah tidur adalah upaya Moskow untuk mengintimidasi warga Ukraina lagi.

Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan serangan itu sebagai pembalasan atas serangan baru-baru ini ke wilayah Bryansk di Rusia barat. Ukraina membantah klaim tersebut dan memperingatkan bahwa Moskow dapat menggunakan tuduhan tersebut untuk membenarkan serangan yang dilakukannya.

Menurut komandan angkatan bersenjata Ukraina, Valerii Zaluzhnyi, secara keseluruhan, Rusia meluncurkan 81 rudal dan delapan drone Shahed buatan Iran yang meledak pada Kamis. 

Tiga puluh empat rudal dicegat, seperti juga empat drone, katanya. Campuran amunisi mempersulit pertahanan udara untuk mengatasi serangan gencar, kata analis militer.

Baca Juga: Pelajari Perang di Ukraina, Ahli Militer China Khawatir Tentang Rudal AS dan Starlink



TERBARU

×