kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.914   16,00   0,10%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

5 Negara Pendiri BRICS Punya Pendapat Berbeda-beda Soal Mata Uang Baru


Selasa, 29 Agustus 2023 / 11:38 WIB
5 Negara Pendiri BRICS Punya Pendapat Berbeda-beda Soal Mata Uang Baru
ILUSTRASI. Pertemuan KTT BRICS tidak menghasilkan mata uang baru yang disebut-sebut akan menjadi penantang dolar AS. REUTERS/Mike Hutchings

Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JOHANNESBURG.  Sekelompok negara-negara berkembang menyelesaikan pertemuan puncaknya di Afrika Selatan pada Kamis (24/8/2023) lalu dengan menyambut enam anggota baru. Akan tetapi, pertemuan tersebut tidak menghasilkan mata uang baru yang disebut-sebut akan menjadi penantang dolar AS.

Melansir Business Insider, KTT Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan atau negara-negara BRICS yang juga mencakup Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab. 

Ini merupakan ekspansi pertama blok tersebut dalam 13 tahun terakhir karena berupaya menjadi alternatif terhadap kelompok yang dipimpin negara-negara Barat.

Meskipun terdapat pembicaraan mengenai kemungkinan pembentukan mata uang bersama untuk menyaingi dolar AS, hal tersebut tidak terjadi. Faktanya, perbincangan dari negara-negara BRICS mengenai masalah ini berbeda-beda, menunjukkan adanya perbedaan pendapat yang mungkin menunda perkembangan tersebut.

Ketika alternatif dolar ini sedang dibahas, data dari SWIFT menunjukkan bahwa greenback digunakan untuk 46% pembayaran valuta asing melalui sistem komunikasi pada bulan Juli.

Berikut pernyataan pemimpin lima negara anggota BRICS mengenai de-dolarisasi:

Baca Juga: Dedolarisasi Kian Gencar, Simak Penjelasan Analis

1. Brazil

Presiden Brazil menyerukan mata uang BRICS 

“Penciptaan mata uang untuk transaksi perdagangan dan investasi antar anggota BRICS meningkatkan opsi pembayaran dan mengurangi kerentanan kita,” kata Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva pada sesi pleno pembukaan KTT pada hari Rabu.

Pemimpin Brasil ini telah menjadi salah satu pendukung paling vokal terhadap mata uang alternatif untuk penyelesaian perdagangan.

“Mengapa kita tidak bisa melakukan perdagangan berdasarkan mata uang kita sendiri?” katanya dalam kunjungan kenegaraan pada bulan April ke Tiongkok, menurut The Financial Times. 

Dia juga bilang, “Siapakah yang memutuskan bahwa dolar adalah mata uang setelah hilangnya standar emas?”

Baca Juga: Jokowi: Indonesia Tidak Mau Tergesa-gesa Jadi Anggota BRICS



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

×